Kisah Penjual Kaos Monas: Rezeki Bergantung pada Musim dan Jumlah Pembeli

Share

NUKILAN.id | Jakarta – Di sekitar kawasan luar Monas, deretan pedagang kaos dengan desain khas ibu kota menjadi pemandangan yang umum. Salah satu pedagang di sana adalah Adam, perantau asal Sumatera Barat yang telah menetap di Jakarta sejak tahun 2000. Selama merantau, ia telah mencoba berbagai jenis pekerjaan sebelum akhirnya memutuskan berjualan kaos sejak lima tahun terakhir.

Dalam perbincangan dengan Nukilan.id, Adam mengungkapkan bahwa penghasilannya dari berjualan kaos tergantung pada situasi dan jumlah pengunjung.

“Yang namanya rezeki kita tidak tahu, Bang. Rata-rata harian itu dapat Rp 1 juta omzetnya,” katanya kepada Nukilan.id pada Rabu (19/2/2025).

Namun, ketika akhir pekan atau musim liburan tiba, pendapatannya bisa meningkat tajam.

“Kalau lagi akhir pekan, musim liburan itu bisa-bisa sampai Rp 2 juta, Rp 3 juta,” tambahnya.

Menariknya, hampir semua pedagang di kawasan ini menjual kaos dengan harga dan kualitas yang serupa. Adam menjelaskan bahwa hal ini bukan kebetulan, melainkan karena para pedagang mendapatkan barang dagangan dari sumber yang sama.

“Memang sama semua, Bang. Harganya sama, barangnya juga sama. Kita dari koperasi,” ungkapnya.

Soal harga, para pedagang di kawasan Monas menawarkan promo menarik bagi para pembeli.

“Kita ada obral mulai dari satu kaos Rp 20.000. Kalau beli tiga, kita kasih Rp 50.000. Kalau ambil enam kaos, itu kita obral Rp 100.000,” jelas Adam.

Selain itu, bagi mereka yang ingin kaos dengan kualitas lebih baik, tersedia opsi lain.

“Istilahnya tadi, kita dari Dinas UMKM DKI memang harganya di sini sama rata. Kalau yang mau bagusan, itu ada harga Rp 50.000 per kaosnya,” katanya.

Meskipun harga sudah ditetapkan, ada sedikit fleksibilitas bagi pembeli yang mengambil dalam jumlah besar.

“Jadi kita tidak bisa kasih kurang harga, kecuali gini, kalau ada yang ambil banyak, ya kita kasih bonus satu kaos,” ujarnya.

Dengan sistem seperti ini, tidak ada persaingan harga antarpenjual, sehingga semuanya bergantung pada rezeki masing-masing.

“Jadi tidak ada persaingan harga, tergantung rezeki masing-masing,” pungkas Adam. (XRQ)

Reporter: Akil

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News