NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Aceh, Marlina Usman, menyampaikan keprihatinannya atas masih banyaknya masyarakat Aceh yang belum memiliki rumah layak huni. Ia menekankan pentingnya solidaritas dan kerja sama semua pihak untuk mengatasi persoalan tersebut.
Pernyataan itu disampaikan Marlina saat memimpin rapat pembahasan program bantuan rumah layak huni di Meuligoe Gubernur Aceh, Rabu (11/6/2025). Rapat tersebut turut dihadiri oleh perwakilan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Aceh, Badan Baitul Mal Aceh, dan Bank Aceh.
Dalam beberapa waktu terakhir, Marlina yang akrab disapa Kak Ana telah meninjau langsung sejumlah rumah tidak layak huni di beberapa kabupaten, seperti Aceh Utara, Aceh Timur, dan Pidie.
“Di Tanah Pasir, Aceh Utara, saya sampai meneteskan air mata melihat kondisi rumah warga yang sangat memprihatinkan. Rumahnya reyot dan masih berlantai tanah. Malam harinya saya tidak bisa tidur karena terus memikirkan rumah itu,” ujar Marlina dengan suara haru.
Marlina menegaskan bahwa meski pembangunan rumah tidak bisa dilakukan secara serentak, namun jika semua pihak bersinergi, maka permasalahan ini bisa diselesaikan secara bertahap.
“Kalau kita saling bantu, sedikit demi sedikit, insya Allah tidak ada lagi rumah tak layak huni di Aceh,” ujarnya optimistis.
Kepala Dinas Perkim Aceh, T. Aznal Zahri, menyatakan pihaknya akan menindaklanjuti hasil peninjauan Marlina dengan memberikan bantuan pembangunan rumah. Namun, ia menegaskan bahwa bantuan hanya bisa diberikan kepada warga yang telah memenuhi syarat administrasi.
“Salah satunya, status tanah harus atas nama penerima bantuan. Karena kami tidak memiliki anggaran untuk membeli lahan,” jelas Aznal.
Sementara itu, Ketua Badan Baitul Mal Aceh, Mohammad Haikal, menyambut baik rencana kolaborasi dalam program ini. Ia menambahkan bahwa Baitul Mal juga sedang merancang program lanjutan berupa pemberdayaan ekonomi keluarga bagi penerima bantuan.
“Setelah rumah selesai dibangun, akan ada pendampingan ekonomi agar keluarga bisa mandiri secara berkelanjutan,” katanya.
Dukungan juga datang dari Bank Aceh. Kepala Bidang Logistik Bank Aceh, Aksa Daria Sagan, menyatakan pihaknya siap membantu melalui dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Editor: AKil