Nukilan.id – Menjadi petani atau bekerja pada dunia pertanian adalah pekerjaan yang mulia karena telah memberikan manusia lain bisa menikmati dan makan minum dari berbagai produk pertanian. Bila kita niat yang tulus, maka selain bekerja Insha Allah kita juga bisa beramal karena telah memberikan sedekah buat orang lain. Karena itu, kita harus bangga jadi petani atau yang bergerak dan bekerja pada dunia pertanian.
Hal tersebut disampaikan Ketua Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (PISPI) Aceh Azanuddin Kurnia, SP, MP saat menjadi narasumber bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno pada kegiatan Indonesia Young Entrepreneur Summit (IYES) Goes to Campus dengan tema “Membangkitkan Ekonomi Umat Ditengah Pandemi”, Sabtu (3/4/2021) di Banda Aceh.
IYES Goes to Campus digelar oleh Himpunan Mahasiswa Diploma III Pertanian (Himadippa) Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala dan dimoderatori oleh Irham Maulana. Selain menampilkan Ketua PISPI Aceh dan Menparekraf (memaparkan dari lokasi Desa Wisata dari Provinsi Banten). Juga ada Ir. H. Kamrussamad, ST, M.Si Anggota Komisi XI DPR RI yang juga Founder KAHMI Preneur dan DR. Syaifullah Muhammad, ST, M.Eng Direktur Eksekutif of Atsiri Research Center – ARC USK). Kegiatan ini berlangsung berkat kerjasama Himadippa dengan KAHMI Aceh, HMI FP USK, ARC, dan PISPI Aceh.
Azanuddin Kurnia yang juga sebagai Sekdistanbun Aceh yang tampil sebagai pemateri pertama memaparkan dampak yang ditimbulkan oleh Covid-19, baik dampak negatif maupun dampak positif. Diantara dampak negatif adalah terganggunya harga pasar akibat suply dan demand yang tidak pasti, rantai pasokan distribusi produk pertanian yang melambat, dan diawal-awal banyak produk pertanian yang busuk karena tidak sempat terdistribusi karena adanya pembatasan transportasi serta adanya beberapa gangguan lainnya.
“Sedangkan dampak positif yang dirasakan oleh dunia pertanian adalah munculnya program dan kegiatan ketahanan pangan yang semakin meluas mulai dari pusat sampai ke daerah, munculnya penelitian dan praktek yang mendukung program pertanian, menjadikan produk lokal dicintai masyarakat, terjadinya peningkatan dan penggunaaan teknologi informasi di para petani dan stakeholder pertanian, serta makin meluasnya peredaran uang didaerah sentra pertanian,” tutur Azan, panggilan akrabnya.
Sementara itu Menteri Sandiaga Uno mengatakan bahwa sudah saatnya kita menjemput peluang untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.
“Dunia wisata harus bisa mendongkrak ekonomi masyarakat dengan melakukan berbagai kreativitas dan inovasi yang bisa mendatangkan para wisatawan baik lokal, nasional, maupun internasional. Selain itu dalam kehidupan sehari-hari kita juga harus tetap menerapkan protokol kesehatan agar kita tetap bugar dan segar dalam bekerja,” kata Sandiaga.
Kemudian, Kamrussamad dalam pemaparannya memberikan berbagai informasi yang berkaitan dengan dampak Covid-19 dari sisi ekonomi dan berbagai upaya yang sudah dilakukan oleh pemerintah dalam menunjang perekonomian nasional dan daerah. Bagaimana menjadikan konsep kolaborasi, membuat big data, dan membangun kreativitas anak muda milenial untuk terus berkarya ditengah masa pandemi ini.
Selain itu, Saifullah Muhammad sebagai narasumber terakhir memaparkan bagaimana ARC sudah berbuat dan mengembangkan komoditi nilam mulai dari budidaya sampai pemasaran. Lebih focus pada pengembangakn nilai tambah sehingga bisa menghasilkan nilai jual yang tinggi. Banyak sudah yang dilakukan oleh ARC dibawah kepemimpinan Syaifullah dan sudah terkenal tidak hanya di Aceh, juga nasional bahkan internasional.
Kegiatan Webinar ini diikuti oleh ratusan peserta yang berasal dari berbagai kalangan mulai mahasiwa, praktisi, dosen, dunia usaha dan lainnya. Kegiatan berlangsung dari pukul 09.00 s.d. 12.00 WIB dengan Sekretaris Panitia Naihul Fitri Annisa, Ketua Lutfhi Maulidi dan Ketua umum Himadippa Febri Syakir.[]