NUKILAN.ID | SINABANG – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Simeulue, Rasmanudin H Rahamin, menyampaikan keberatannya terkait rencana Pemerintah Aceh untuk mengalihkan rute Kapal Aceh Hebat 1. Ia menilai wacana tersebut berpotensi merugikan masyarakat Simeulue yang selama ini sangat bergantung pada layanan transportasi laut tersebut.
Pernyataan itu disampaikan Rasmanudin di hadapan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Simeulue Aceh saat acara pelepasan dan pembekalan mahasiswa yang akan mengikuti Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), Rabu (19/11/2025).
Menurut Rasmanudin, jalur pelayaran Sinabang–Calang bukan hanya rute reguler, tetapi sekaligus “jembatan strategis” yang menghubungkan Simeulue dengan pusat pemerintahan provinsi. Minimnya layanan penerbangan, yang saat ini hanya tersedia pesawat perintis berkapasitas kecil dengan jadwal dua kali seminggu, membuat keberadaan kapal tersebut sangat krusial bagi mobilitas warga.
Ia menegaskan bahwa Kapal Aceh Hebat 1 memainkan peran vital dalam menjaga pergerakan ekonomi daerah, mulai dari distribusi kebutuhan pokok hingga akses masyarakat terhadap berbagai layanan penting.
Meski demikian, Rasmanudin tetap mendukung langkah Pemerintah Aceh dalam memperluas akses internasional, termasuk rencana pembukaan rute Aceh–Penang yang dinilainya membawa peluang baik bagi sektor investasi dan pariwisata.
Namun, ia menolak jika pembangunan tersebut dilakukan dengan mengabaikan kepentingan masyarakat di wilayah paling luar.
“Rakyat Simeulue tidak menghalangi pembangunan Aceh. Namun, kami menolak jika pembangunan dilakukan dengan mengorbankan hak-hak masyarakat di daerah terluar,” tegasnya.
Ia menambahkan, Kapal Aceh Hebat 1 selama ini menjadi simbol kehadiran negara bagi warga Simeulue. Karena itu, ia meminta dengan tegas agar keberadaan kapal tersebut tetap dipertahankan dan tidak dialihkan.




