NUKILAN.id | Banda Aceh – Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Aceh, Aryos Nivada, menegaskan bahwa jurnalis bukan sekadar entitas yang hanya menulis, melainkan sosok strategis yang memberikan dampak nyata dalam kehidupan sosial masyarakat.
Pernyataan ini disampaikannya kepada Nukilan.id, Kamis (10/4/2025), menanggapi hasil survei Ipsos Global Trustworthiness Index 2024 yang dirilis Oktober lalu. Dalam survei tersebut, profesi jurnalis di Indonesia tercatat sebagai yang paling dipercaya publik dengan tingkat kepercayaan mencapai 51 persen—jauh di atas rata-rata global yang hanya 27 persen.
Menanggapi temuan tersebut, Aryos menilai ada sejumlah faktor yang membuat profesi jurnalis memiliki posisi tawar yang kuat di mata masyarakat.
“Pertama karena dia memiliki corong yang bisa memberikan informasi kepada publik sekaligus penyidikan atas hak masyarakat secara luas,” ujarnya.
Tak hanya berfungsi sebagai penyampai informasi, Aryos menekankan bahwa jurnalis juga berperan besar dalam proses edukasi publik.
“Juga faktor lain bahwa jurnalis juga dapat memberikan pembelajaran terhadap transfer ilmu dan pengetahuan,” sambungnya.
Dalam pandangannya, kerja jurnalistik tidak bisa dilepaskan dari nilai-nilai esensial yang mampu memengaruhi arah berpikir dan kesadaran sosial masyarakat. Oleh karena itu, keberadaan jurnalis sangat penting dan memiliki dimensi pengaruh yang mendalam.
“Jadi jurnalis bukan hanya sebagai bentuk entitas yang hanya menulis tanpa memberikan dampak tapi juga mampu memberikan nilai esensi yang luar biasa,” ucap Aryos.
Lebih jauh, ia menyebutkan bahwa jurnalis juga berperan dalam mendorong perubahan sosial serta melakukan advokasi terhadap berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat.
“Jurnalis dapat mengubah dan memberikan warna dan termasuk melakukan advokasi terhadap kondisi sosial masyarakat,” tutup Aryos. (XRQ)
Reporter: Akil