NUKILAN.id | Banda Aceh – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh mencatat penurunan signifikan pada Indeks Ketimpangan Gender (IKG) tahun 2024. Angkanya tercatat sebesar 0,459 poin, atau turun sebanyak 0,030 poin dibandingkan tahun sebelumnya.
Dikutip dari AJNN, Pelaksana Tugas Kepala BPS Aceh, Tasdik Ilhamudin, mengatakan tren penurunan ini berlangsung secara konsisten dalam dua tahun terakhir.
Menurutnya, capaian tersebut menunjukkan bahwa kesetaraan gender di Aceh terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
“Sejak 2019, IKG Provinsi Aceh mengalami penurunan sebesar 0,014 poin per tahun sehingga totalnya mencapai 0,07 poin selama lima tahun terakhir, meskipun sempat mengalami peningkatan pada tahun 2022 sebesar 0,001,” kata Tasdik pada Senin, 5 Mei 2025.
Di tingkat kabupaten dan kota, lanjut Tasdik, sebagian besar daerah juga mencatatkan perkembangan yang positif dalam upaya mengurangi ketimpangan gender selama periode 2023–2024.
Kota Banda Aceh menjadi daerah dengan indeks ketimpangan gender paling rendah tahun ini. Posisi selanjutnya ditempati oleh Kota Sabang dan Kabupaten Pidie.
Sebaliknya, dua daerah tercatat masih menghadapi tantangan besar. Kabupaten Aceh Utara dan Nagan Raya menjadi wilayah dengan ketimpangan gender tertinggi di Aceh pada tahun 2024.
“Sejumlah 13 kabupaten kota memiliki ketimpangan gender di bawah angka provinsi. Sementara itu, 10 lainnya memiliki ketimpangan gender yang masih di atas angka level provinsi, di antaranya adalah Kabupaten Aceh Singkil, Aceh Tenggara, Aceh Timur, Aceh Utara, Gayo Lues, Aceh Tamiang, Nagan Raya, Bener Meriah, Kota Langsa, dan Kota Subulussalam,” ucap Tasdik.
Salah satu capaian paling mencolok datang dari Kabupaten Pidie Jaya. Daerah ini mencatatkan penurunan ketimpangan gender tertinggi, yakni sebesar 0,386 poin.
Namun, tidak semua daerah menunjukkan kemajuan. Nagan Raya justru mengalami peningkatan ketimpangan gender paling besar, dengan kenaikan sebesar 0,303 poin.
Melalui data ini, BPS menilai bahwa secara umum Provinsi Aceh berada di jalur positif dalam mengurangi ketimpangan antara laki-laki dan perempuan. Meskipun begitu, pekerjaan rumah masih ada bagi sejumlah daerah yang belum menyamai capaian provinsi.
Editor: Akil