Kesenjangan Pendidikan di Aceh: Banda Aceh Lampaui Target, Subulussalam Tertinggal

Share

NUKILAN.ID | Banda Aceh – Laporan terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh mengungkap adanya kesenjangan nyata dalam pencapaian pendidikan antarwilayah di provinsi tersebut. Meski secara umum indikator pendidikan menunjukkan tren positif, jurang perbedaan antara daerah perkotaan dan pedesaan masih lebar.

Rata-rata lama sekolah (RLS) penduduk Aceh pada 2024 tercatat 9,64 tahun atau setara kelas 3 SMP. Namun, di Kota Banda Aceh, angka ini mencapai 13,10 tahun—melewati target nasional 12 tahun—sedangkan di Kota Subulussalam hanya 8,43 tahun. Perbedaan hampir lima tahun masa sekolah ini mencerminkan ketimpangan akses dan kualitas pendidikan.

Dikutip Nukilan dari laporan tersebut, BPS juga mencatat angka melek huruf (AMH) Provinsi Aceh mencapai 98,34 persen. Kota Sabang menjadi daerah dengan capaian tertinggi (99,62 persen), sedangkan Kabupaten Pidie terendah (95,84 persen). Meski tingkat buta huruf hanya 1,66 persen, konsentrasi kasusnya lebih banyak di daerah pedesaan.

“Kesenjangan juga terlihat dalam partisipasi pendidikan anak usia dini (PAUD). Kabupaten Aceh Jaya menjadi yang tertinggi dengan 72,52 persen anak usia 3–6 tahun pernah atau sedang bersekolah PAUD, sementara Aceh Timur terendah dengan hanya 27,22 persen,” tulis laporan tersebut, dikutip Nukilan, Jumat (22/8/2025).

Di tingkat pendidikan menengah, Angka Partisipasi Sekolah (APS) usia 16–18 tahun di Aceh rata-rata 81,55 persen, jauh lebih rendah dibandingkan kelompok usia SD (99,42 persen) dan SMP (97,77 persen). Artinya, hampir 1 dari 5 remaja Aceh tidak melanjutkan pendidikan ke SMA/MA/SMK.

BPS menilai kesenjangan ini memerlukan intervensi kebijakan yang spesifik untuk tiap daerah. “Perlu ada strategi berbasis wilayah agar pemerataan akses pendidikan dapat tercapai. Daerah yang sudah melampaui target dapat menjadi model bagi wilayah yang tertinggal,” tulis BPS dalam publikasi Statistik Pendidikan Provinsi Aceh 2024.

Selain kesenjangan wilayah, BPS mencatat alokasi pengeluaran rumah tangga untuk pendidikan di Aceh masih rendah, hanya 5,84 persen dari total pengeluaran nonmakanan. Angka ini dinilai menjadi salah satu penghambat peningkatan kualitas pendidikan, terutama di daerah terpencil. []

Reporter: Sammy

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News