Kerupuk Ubi Seuneubok, Camilan Sederhana Penopang UMKM Aceh Selatan

Share

NUKILAN.ID | TAPAKTUAN – Pemandangan unik dan menarik tampak di Gampong Seuneubok, Kecamatan Pasie Raja, Kabupaten Aceh Selatan. Di sepanjang jalan desa itu, para pedagang kerupuk ubi menjajakan dagangannya secara berjejer rapi, menawarkan camilan khas daerah yang sudah menjadi andalan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) setempat.

Kerupuk ubi, camilan tradisional yang gurih dan renyah, memang sudah lama menjadi ikon kuliner Gampong Seuneubok. Tradisi membuat kerupuk ini telah diwariskan secara turun-temurun. Kini, hampir setiap rumah tangga di desa tersebut terlibat dalam produksi maupun penjualannya.

Namun belakangan, cara menjajakan kerupuk ubi mengalami perubahan. Jika dulu pedagang berjualan sendiri-sendiri, kini mereka memilih berjualan secara berderet di tepi jalan utama desa.

Menurut salah seorang pedagang, Nurmi (45), pola baru ini muncul dari kesadaran bersama untuk mempermudah konsumen dan menambah daya tarik kawasan tersebut.

“Dulu kami jualan sendiri-sendiri, kadang pembeli bingung nyarinya. Sekarang, dengan begini, pembeli lebih mudah melihat dan memilih, jadi lebih ramai,” ujarnya, dikutip dari RRI, Minggu (13/7/2025).

Tidak semua pedagang memproduksi sendiri kerupuk yang mereka jual. Ada yang mengambil dari perajin lain di sekitar desa. Varian kerupuk ubi yang ditawarkan pun cukup beragam. Ada yang berbentuk memanjang seperti stik, ada yang dicincang kasar, serta model petak dan bulat.

Harganya pun terjangkau, berkisar antara Rp10.000 hingga Rp25.000 per bungkus, tergantung ukuran dan jenisnya.

Kehadiran lapak-lapak ini tidak hanya mempercantik sudut desa, tetapi juga memperlihatkan geliat ekonomi masyarakat yang terus bertumbuh lewat sektor UMKM.

Bagi wisatawan atau pengendara yang melintasi Gampong Seuneubok, mampir sejenak untuk mencicipi kerupuk ubi khas Pasie Raja bisa menjadi pengalaman kuliner yang sayang untuk dilewatkan. Selain menikmati rasanya yang gurih, pembeli juga turut mendukung roda ekonomi lokal yang digerakkan oleh tangan-tangan terampil warga desa.

Editor: Akil

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News