Tuesday, April 30, 2024

Keren, Bersantap di Warung Sangkar Ditemani Panorama Perbukitan Blang Bintang

Nukilan.id – Semilir angin berembus pelan di atas perbukitan Blang Bintang, sejauh mata memandang, hamparan kebun durian dan kurma terlihat jelas di atas perbukitan itu.

Di gerbang utamanya, tertulis nama Waroeng Sangkar. Itulah warung yang dibuka sejak Agustus 2020 lalu yang kini populer di kalangan wisatawan di Aceh.

Untuk menuju ke lokasi, gunakan jalan utama menuju Bandara Sultan Iskandar Muda, Kabupaten Aceh Besar. Setelah itu, belok kanan, dan ikuti jalan lurus nan mulus itu.

Butuh waktu sekitar 30 menit dari pusat Kota Banda Aceh menuju Waroeng Sangkar.

Selama perjalanan, wisatawan akan melewati Markas TNI AU Blang Bintang, Aceh Besar. Setelahnya, hamparan kebun kurma akan ditemukan di kanan dan kiri jalan.

Jalanan kemudian mendaki dan menurun, namun mulus. Sehingga wisatawan harus menjaga kecepatan kendaraan, agar tidak tergelincir ke bibir jurang.

Kemudian di sisi kanan jalan akan terlihat pintu gerbang menuju Waroeng Sangkar. Letaknya sekitar 200 meter dari bibir jalan utama yang menghubungkan Aceh Besar dan Kabupaten Pidie itu.

“Silakan masuk, naiklah ke atas,” kata seorang pekerja di pos jaga pintu utama.

Bukit itu disulap menjadi lokasi Instagramable. Area parkirnya juga cukup luas.

Di waktu yang sama, tampak beberapa pekerja sedang berbenah membangun tambahan pondok.

Terdapat pondok kecil-kecil yang dipasang kain warna putih mirip kelambu, menambah kesan eksotis layaknya wisatawan sedang di pondok kebun.

Sang pemilik warung, Tomi, terlihat mempertimbangkan unsur estetis seluruh ornamen tempat ini.

Misalnya, bangunan utama warung memiliki konsep rumah panggung. Lantai satu dijadikan sebagai tempat minum, sementara lantai dua dijadikan sebagai kantor. Pintu utama dibuat Instagramable, sehingga menjadi lokasi foto favorit para pengunjung.

Sekitar 90 persen bangunan menggunakan bahan kayu yang dipernis mengilap.

Soal keindahan latar untuk foto, jangan ditanya. Suasana perbukitan, dengan cahaya matahari nan terang dan awan menambah daya tarik warung ini.

Warung ini juga menyajikan aneka minuman, seperti cokelat dan kopi, serta penganan ringan berupa kentang goreng dan mi goreng. Harganya bersahabat dengan dompet.

“Kami buka sejak pukul 09.00 – 21.00 WIB,” kata seorang pekerja yang bernama Nila.

Dia menambahkan, semakin sore, semakin ramai wisatawan berkunjung.

“Mayoritas tahu dari media sosial. Lalu penasaran dan berkunjung. Kalau masyarakat lintas timur, mereka gunakan jalur ini untuk pulang ke rumah. Sekalian singgah untuk menikmati suasana,” ujarnya.

Salah seorang pengunjung, Hamdani, datang bersama keluarga besarnya. Warga Aceh Utara itu menyebut, memilih jalur tersebut agar bisa singgah di Waroeng Sangkar.

“Anak-anak saya penasaran. Maka saya pilih jalur ini untuk pulang dari Banda Aceh ke Aceh Utara. Biar bisa singgah di warung ini,” pungkas Hamdani. [kompas]

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img