NUKILAN.id | Jakarta – Sebutan “Amerika Serikat” untuk United States of America (USA) sudah begitu familiar di telinga masyarakat Indonesia. Meski terkesan sederhana, ternyata ada sejarah panjang yang melatarbelakangi penamaan ini, hingga menjadi istilah resmi yang digunakan oleh pemerintah dan masyarakat Indonesia.
USA merupakan negara federasi yang terdiri dari lima puluh negara bagian dan sebuah distrik federal, terletak di antara Samudra Pasifik di barat dan Samudra Atlantik di timur. Namun, mengapa Indonesia menyebut negara adidaya ini dengan istilah “Amerika Serikat”?
Dari perspektif terminologi, istilah United States of America secara harfiah berarti “negara-negara bagian Amerika yang bersatu.” Istilah “Amerika” sendiri mengacu pada benua Amerika, yang dinamai berdasarkan penjelajah dan kartografer Italia, Amerigo Vespucci, yang disebut sebagai orang pertama yang mencapai benua ini.
Namun, pada awal berdirinya, negara ini tidak serta-merta dikenal sebagai “Amerika”. George Washington, Presiden pertama Amerika Serikat, lebih sering menyebut negara ini sebagai United States atau Union, untuk menegaskan persatuan dari berbagai negara bagian yang membentuk federasi tersebut. Kata “Amerika” pada waktu itu, lebih banyak merujuk pada Labrador dan Paraguay serta penduduk asli mereka.
Setelah perang melawan Spanyol pada 1898, yang membuat USA mencaplok koloni Spanyol seperti Filipina, Puerto Rico, dan Guam, serta wilayah non-Spanyol seperti Hawaii dan Samoa Amerika, pandangan terhadap USA pun berubah. Negara ini mulai dipandang sebagai sebuah kekaisaran, sehingga muncul berbagai usulan nama baru seperti “Kekaisaran Amerika” atau “Republik Raya”. Namun, nama yang telah melekat kuat adalah “Amerika Serikat.”
Di Indonesia, sebutan “Amerika Serikat” juga punya cerita tersendiri. Pada masa Perang Dingin, Indonesia mengenal dua negara besar yang berformat federasi: USA dan Uni Soviet (Soviet Union). Keduanya terdiri dari berbagai negara bagian yang bersatu dalam sebuah federasi, di mana masing-masing negara bagian memiliki otonomi dalam mengurus urusan internalnya.
Untuk membedakan kedua negara tersebut, Indonesia memilih istilah “Amerika Serikat” untuk merujuk USA, sementara Uni Soviet tetap disebut “Uni Soviet.” Penyebutan ini terus digunakan hingga sekarang, meski Uni Soviet telah bubar sejak 1991.
Istilah “Amerika Serikat” kini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kosa kata sehari-hari masyarakat Indonesia, mencerminkan kekuatan persatuan dari negara yang berada di seberang samudra sana.
Editor: Akil