NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Saddam Rassanjani, peneliti Jaringan Survey Inisiatif, menilai Aceh perlu membentuk knowledge hub atau pusat pengetahuan sebagai strategi agar hasil riset tidak berhenti pada tumpukan laporan semata, melainkan bisa diimplementasikan dalam kebijakan daerah.
Hal itu ia sampaikan dalam wawancara dengan Nukilan.id pada Senin (1/9/2025), menanggapi dorongan Fraksi Partai Golkar DPR Aceh beberapa waktu lalu yang mengusulkan agar Dana Otonomi Khusus (Otsus) dialokasikan minimal 1 persen untuk kegiatan penelitian dan pengembangan (litbang).
Menurut Saddam, ada dua strategi utama agar riset benar-benar memberi dampak. Pertama, setiap hasil penelitian wajib dilengkapi ringkasan eksekutif dan rekomendasi kebijakan yang mudah dipahami pembuat keputusan.
“Dan yang kedua, pemerintah dapat membentuk sebuah knowledge hub atau pusat pengetahuan daerah untuk menjembatani peneliti dan pembuat kebijakan,” kata Saddam.
Apa itu Knowledge Hub?
Hasil penelusuran Nukilan.id, secara sederhana knowledge hub adalah wadah, baik fisik maupun digital, untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola, dan menyebarkan pengetahuan. Tujuannya agar individu maupun organisasi bisa belajar, berkolaborasi, serta mengambil keputusan lebih baik.
Bentuknya bisa berupa perpustakaan, portal data, pusat penelitian, hingga jejaring ahli. Adapun fungsi utamanya meliputi repositori (menyimpan dokumen, data, dan best practice), kurasi (memilah informasi agar relevan), akses dan distribusi pengetahuan, kolaborasi melalui forum atau diskusi, hingga peningkatan kapasitas lewat pelatihan dan e-learning.
Selain itu, knowledge hub juga berperan dalam mendukung kebijakan dengan menyediakan bukti dan hasil riset bagi para pengambil keputusan.
Tiga Jenis Knowledge Hub
Secara umum, knowledge hub terbagi ke dalam tiga jenis:
-
Fisik: seperti perpustakaan, pusat dokumentasi, atau pusat studi universitas.
-
Digital: berupa portal data terbuka, repositori dokumen, dan platform kursus daring.
-
Jejaring/komunitas: forum pakar atau think tank yang berbagi riset.
Contoh di Indonesia dan Dunia
Di Indonesia, beberapa contoh knowledge hub yang sudah ada antara lain Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), inisiatif Satu Data Indonesia, repositori perguruan tinggi, hingga portal pengetahuan dari program internasional yang beroperasi di Indonesia.
Sementara di luar negeri, model serupa dapat dilihat pada Library of Congress di Amerika Serikat, British Library di Inggris, World Bank Open Knowledge Repository, MIT OpenCourseWare, hingga OECD iLibrary yang menyediakan publikasi data dan analisis kebijakan internasional. (XRQ)
Reporter: AKil