Sunday, June 30, 2024

Kenangan Istimewa Rakyat Aceh dan Soekarno di Bulan Juni: Dari Emas Hingga Pesawat Seulawah

NUKILAN.id | Banda Aceh – Bulan Juni punya kenangan istimewa bagi rakyat Aceh dan Soekarno. Berdasarkan penelusuran digital Nukilan.id, pada tanggal 16 Juni 1948, rakyat Aceh memberikan sumbangan bersejarah kepada proklamator Indonesia, Soekarno, dalam bentuk 50 Kg emas. Sumbangan ini tidak untuk kepentingan pribadi Soekarno, melainkan dialihkan untuk membeli pesawat yang menjadi simbol penting bagi masa depan Indonesia.

Kunjungan Soekarno ke Kutaraja, Aceh, tidak hanya untuk mencari dukungan politik, namun juga dukungan ekonomi dari daerah yang kaya akan sumber daya ini.  Dalam acara jamuan makan dengan para saudagar Aceh dari Gabungan Saudagar Indonesia Aceh (Gasida), saat itu Soekarno berujar bahwa, kondisi ekonomi negara sedang payah akibat blokade dan agresi militer oleh Belanda.

Dalam jamuan tersebut, Soekarno dengan tegas menyampaikan keinginannya agar rakyat Aceh bersama Gasida mengumpulkan dana untuk membeli pesawat Dakota, dengan harga setara 25 Kg emas. Ancaman secara bercanda Soekarno untuk tidak makan sebelum mendapat kepastian dukungan dari rakyat Aceh, mendapat tanggapan cepat dari M.Djoenoed Joesoef, ketua Gasida, yang dengan sigap menerima tantangan tersebut.

Empat hari setelah permintaan Soekarno, rakyat Aceh berhasil mengumpulkan 50 Kg emas dan sejumlah uang, setara dengan Rp50 miliar saat ini. Dana tersebut tidak hanya cukup untuk satu, tapi dua pesawat DC-3 yang masing-masing diberi nama Seulawah, artinya Gunung Emas, sebagai simbol penghargaan atas sumbangan tersebut.

Pesawat-pesawat tersebut menjadi milik Indonesia Airways, yang kemudian menjadi Garuda Indonesia, dan berperan penting dalam menghubungkan wilayah-wilayah Indonesia serta menjadi sarana transportasi para pemimpin negara. Kini, pesawat-pesawat tersebut telah diabadikan dalam museum Taman Mini Indonesia Indah sebagai bagian dari warisan sejarah perjuangan dan kedaulatan Indonesia.

Sumbangan bersejarah ini tidak hanya menggambarkan kesetiaan rakyat Aceh pada perjuangan kemerdekaan Indonesia, namun juga menegaskan pentingnya solidaritas dan komitmen dalam membangun bangsa yang merdeka dan bersatu. (RTL)

Reporter: Akil Rahmatillah

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img