Kemenag Aceh Targetkan Penanaman 20 Ribu Pohon Produktif di Lahan Wakaf

Share

NUKILAN.id | Banda Aceh – Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Aceh menargetkan penanaman 20 ribu pohon produktif di tanah wakaf pada tahun 2024. Target ambisius ini menjadi bagian dari upaya memberdayakan lahan wakaf yang selama ini kurang dimanfaatkan.

Kepala Kanwil Kemenag Aceh, Drs. H. Azhari, M.Si, menyampaikan hal ini dalam kegiatan penanaman 1.000 pohon di lahan wakaf Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 9 Bener Meriah, Jumat (13/11/2024). Acara tersebut juga merupakan rangkaian peringatan Hari Amal Bakti (HAB) Kemenag ke-73 yang akan jatuh pada 3 Januari 2025.

Azhari menjelaskan, program ini menargetkan setiap kabupaten dan kota di Aceh untuk menanam minimal 1.000 pohon. Dengan total 23 kabupaten/kota, jumlah pohon yang ditanam bisa mencapai 23 ribu.

“Kami ingin memastikan tanah wakaf yang terbengkalai dapat dimanfaatkan secara maksimal. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk memberdayakan wakaf di Aceh,” ujar Azhari.

Ia menambahkan, program ini sejalan dengan visi pembangunan nasional Astacita Presiden dan Wakil Presiden Prabowo-Gibran.

“Mungkin kontribusi kami kecil, tapi manfaatnya besar bagi umat di masa mendatang,” kata Azhari.

Pohon-pohon yang ditanam berasal dari sumbangan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kemenag Aceh. Setiap ASN menyumbang minimal satu pohon.

“Jika setiap orang menyumbang satu batang saja, jumlahnya bisa melampaui target. Misalnya, di Bener Meriah, meskipun karyawan tidak sampai seribu, kita sudah berhasil menanam 1.200 pohon,” jelasnya.

Program penanaman ini dirancang agar memberikan manfaat ekonomi dan ekologi bagi masyarakat. Jenis pohon yang ditanam disesuaikan dengan potensi daerah.

“Di Bener Meriah kita tanam alpukat, kopi, dan jeruk. Di Sabang ada kelapa dan cengkeh. Sementara di Aceh Singkil kita tanam sawit, dan di Aceh Tengah ada kopi. Semua disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi setempat,” kata Azhari.

Contoh konkret keberhasilan program ini terlihat di beberapa daerah. Kemenag Aceh Singkil telah menanam 1.100 batang sawit di Gampong Sebatang. Aceh Tengah berhasil menanam 2.000 batang kopi di Kala Wih Ilang. Sementara itu, Bireuen menanam 2.000 pohon rambutan, mangga, dan kelapa.

“Di Aceh Tenggara kita tanam mangga. Di Aceh Timur, kelapa. Di Pidie Jaya juga kelapa, dan masih banyak lagi,” tambahnya.

Meski program ini sudah berjalan di sebagian besar wilayah Aceh, Azhari mengakui masih ada beberapa kabupaten/kota yang belum menyelesaikan target penanaman.

“Di pesisir utara, tinggal Langsa dan Aceh Tamiang. Insya Allah dalam seminggu selesai. Di pantai barat-selatan, tersisa Aceh Jaya, Aceh Barat, dan Simeulue. Untuk Simeulue, mungkin tidak selesai dalam waktu dekat, tetapi akan tetap kami agendakan meskipun melewati momen HAB,” ungkapnya.

Azhari optimistis program ini akan berlanjut secara berkesinambungan. Jika target tahunan 20 ribu pohon tercapai, dalam lima tahun mendatang, Aceh dapat memiliki 100 ribu pohon produktif di lahan wakaf.

“Tanah wakaf yang kosong akan menjadi produktif, hasilnya dapat dimanfaatkan untuk pemberdayaan ekonomi dan kesejahteraan umat. Kami ingin tanah wakaf menjadi bagian dari solusi kemaslahatan masyarakat Aceh,” tuturnya.

Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif, tidak hanya bagi lingkungan, tetapi juga bagi pengembangan ekonomi berbasis wakaf di Aceh.

Editor: Akil

spot_img

Read more

Local News