Nukilan.id – Dua bayi bocor jantung yang bernama Adelia Syakila Meta (14) asal Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) dan Askana Ratifa (21 bulan) asal Beurawe, Kota Banda Aceh sudah sembuh dan tiba kembali di Aceh pada Kamis (27/1/2022).
Yulianti, orangtua dari Adelia kepada Nukilan saat tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang menyampaikan rasa syukur kepada Allah SWT, karena sibuah hatinya sudah sembuh dan sehat kembali.
“Alhamdulillah kami sangat bersyukur, sekarang anak kami sudah sehat, sudah sembuh, jadi tidak ada lagi yang perlu kami khawatirkan,” ungkapnya.
Karena itu, Yulianti mengucapkan ribuan terima kasih kepada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) asal Aceh, Teuku Riefky Harsya (TRH) atas bantuannya yang telah menfasilitasi dan membantu dalam pengobatan anaknya selama di Jakarta.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Teuku Riefky Harsya yang telah menfasilitasi dan membantu kami dalam pengobatan anak kami. Semoga Bapak Riefky sehat selalu dan dimudahkan rezekinya oleh Allah SWT. Dan juga terima kasih semua kepada tim TRH yang telah membantu dalam proses pengobatan anak kami,” ucapnya.
Selain itu, Safrina orangtua dari Askana juga menyampaikan hal yang sama. Ia juga mengucapkan ribuan terima kasih kepada Bapak Teuku Riefky Harsya yang telah menfasilitasi dan membantu pengobatan anaknya sampai sembuh.
“Kami berharap program ini tetap terus berlanjut, agar masyarakat kurang mampu di Aceh bisa terbantu,” ungkap Safrina.
Sementara itu, Tenaga Ahli TRH, Aidil Mahendra yang turut mendampingi kepulangan kedua bayi tersebut mengatakan, bahwa ini adalah pasien bocor jantung yang ke 9 dan 10 yang telah sembuh dan dipulangkan kembali ke Aceh.
“Bayi Adelia ini menderita bocor jantung dan Askana menderita gejala bocor jantung serta penyempitan saluran darah, namun keduanya sudah berhasil di operasi dan nantinya mereka harus tetap melakukan kontrol bulanan di RSUDZA Banda Aceh,” kata Aidil yang juga Ketua BPOKK DPD Partai Demokrat Aceh itu.
Ia menambahkan, bahwa selama menjalani pengobatan dan operasi Jantung di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, Adelia dan keluarga difasilitasi biaya pengobatan, perawatan, dan kebutuhan hidup selama 5 di Jakarta oleh Teuku Riefky Harsya.
“Bagitupun dengan Askana dan Keluarga, mereka selama 4 bulan di Jakarta juga difasilitasi oleh Bapak Riefky. Mereka semua tinggal di rumah Bapak Riefky di komplek DPR-RI,” ujar Aidil
Menurutnya, pengobatan Adelia dan Askana ini paling cepat dari yang sudah ditangani, karena biasa perkembangannya memakan waktu 6 bulan hingga 1 tahun untuk kesembuhan.
“Tapi alhamdulillah Adelia dan Askana ini hanya memakan waktu 4-5 bulan,” ujar Aidil.
Lebih lanjut, Aidil menjelaskan, bahwa semua fasilitas dan bantuan yang telah diberikan ini merupakan komitmen Teuku Riefky Harsya untuk masyarakat Aceh, khususnya bagi penderita bocor jantung.
“Karena memang pengobatan bocor jantung ini memakan waktu yang sangat lama, bukan 1 dan 2 hari, tapi bulanan, sehingga kebutuhan keluarga pasien ketika berobat di Jakarta ini sangat tinggi, makanya Bapak Riefky menfasilitasi semua, baik itu transportasi, penginapan dan juga konsumsi mereka,” tuturnya.
“Karena itu, kita tetap terus memantau perkembangan mereka, apabila nantinya mereka masih membutuhkan bantuan kita, maka kita siap membantu kembali, dan bukan hanya mereka semua masayrakat Aceh yang membutuhkan bantuan, akan kita bantu semampu kita,” sambung Aidil.
Kemudian, kata Aidil, masih ada satu pasien lagi benama Aisyah berasal dari Aceh Jaya yang hingga hari ini masih dalam proses untuk menjalani operasi di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta dan mereka sudah 3 bulan disana.
“Dan sekarang kita juga sudah ada antrian 5 pasien lagi, dari Kabupaten Pidie Jaya, Pidie, Nagan Raya, Aceh Tenggara, dan Kota Banda Aceh, Dan insyaAllah nanti akan kita jumpai dulu pasiennya dan kita lihat kebutuhannya,” sebut Aidil Mahendra.
Seperti diketahui, Teuku Riefky Harsya yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjend) DPP Partai Demokrat itu sebelumnya telah membiayai pengobatan pasien,seperti Aris Habibal Umam, bocah asal Nagan Raya, Abrar Azizi asal Pidie, Erwinda asal Sabang, dan Alfarizi asal Aceh Selatan. Kemudian Maulana Syakir (5) asal Pante Cermen Kecamatan Babahrot, dan salah seorang bocah asal Aceh Selatan yang mengalami penyakit kanker darah. [MIR]