Kekerasan Perempuan dan Anak, Narkoba dan Game Online Tinggi, Kesbangpol Aceh: Perkuat Deteksi Dini

Share

Nukilan.id – Kepala Badan Kesbangpol Aceh Drs. Mahdi Efendi SE mengajak semua pihak di Aceh untuk peduli dan ikut bersama-sama mendeteksi dini potensi konflik. Disebutkan, akhir-akhir ini kasus yang banyak terjadi di Aceh adalah kasus kekerasan pada perempuan dan anak, kasus narkoba, dan game online.

“Ini menjadi tugas besar yang harus menjadi perhatian bersama,” kata Kaban Kesbangpol Mahdi Efendi melalui Kepala Bidang Penanganan Konflik dan Kewaspadaan Nasional, Dedy Andrian, SE pada kegiatan Dialog Isu Aktual Angkatan III yang digelar Kesbangpol Aceh di Aula Kantor Kesbangpol Subulussalam, (Kamis 14/4/2022).

Disampaikan Dedy, kekerasan pada perempuan dan anak, narkoba dan game online seperti ujian di dunia modern saat ini, sehingga untuk memberantasnya harus dapat merangkul generasi muda dan semua komponen untuk melakukan deteksi dini.

Sementara berdasarkan pantauan Kesbangpol Aceh, permasalahan di wilayah Kota Subulussalam sendiri paling besar adalah persoalan sengketa lahan perkebunan antara perusahaan dengan masyarakat, kenaikan harga minyak goreng serta permasalahan sengketa perbatasan antar desa, maupun antara kota dengan kabupaten yang masuk dalam wilayah sumatera utara.

“Kehadiran kami di Kota Subulussalam salah satunya untuk memastikan lebih dekat hasil pantauan yang kami lakukan tersebut, untuk sama-sama kita cari solusinya penyelesaiannya,” kata Dedy Adrian.

Menanggapi itu, Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Subulussalam Khairunas meminta kepada seluruh elemen masyarak dan pemerintahan untuk sigap melakukan deteksi dini terhadap potensi konflik yang dapat mengancam jalannya roda pemerintahan, pembangunan, dan perdamaian.

“Itu harus dapat kita deteksi dan antisipasi agar jangan sampai menjadi konflik terbuka, yang tentunya akan dapat merugikan kita semua,” Kata Khairunas.

Menurutnya, potensi konflik sosial itu dapat berupa permasalahan antara umat beragama, permasalahan lahan, masyarakat dengan perusahaan, sumber daya alam, kriminalitas, narkoba, isu radikalisme, terorisme dan intoleran, serta permasalahan yang bersifat politik maupun sosial budaya yang bisa menjadi gesekan di tengah masyarakat.

“Kewaspadaan dini dan kesadaran sosial, serta partisipasi aktif seluruh elemen pemerintah dan masyarakat adalah modal kita semua mempertahankan perdamaian, melanjutkan roda pemerintahan dan pembangunan di Aceh, khususnya di Subulussalam,” katanya.

Dialog Isu Aktual ke-III yang digelar kesbangpol Aceh Tahun 2022, setelah sebelumnya dilaksanakan di Kota Langsa dan Kabupaten Bener Meriah, menghadirkan 20 tokoh dan pihak terkait di Kota Subulussalam yakni Unsur Polres, Kodim, Kejari, Babinsa, Babinkamtibmas, Intelijen, SKPK, Forum-Forum, LSM/Ormas, Mahasiswa, Jurnalis dan tokoh Kemasyarakatan.

Zulkarnaini, M. Ec. Dev selaku Analis Kebijakan Ahli Muda Badan Kesbangpol Aceh dalam laporannya menyampaikan, tema kegiatan yang diangkat adalah “Peran dan Sinergitas Pemerintah dan Masyarakat dalam Kewaspadaan Dini”.

“Pastinya kegiatan ini tetap mengedepankan protokol kesehatan kepada para peserta,” kata Zulkarnaini.[]

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News