Nukilan.id – Selama kurun waktu dari bulan Juli 2021 s/d bulan Februari 2022, Pengadilan Negeri Banda Aceh, Pengadilan Tinggi Banda Aceh serta Mahkamah Syariah Aceh telah memutus perkara Tindak Pidana Umum limpahan perkara dari Kejaksaan Negeri Banda Aceh, Rabu (16/03/2022)
Sebagaimana disampaikan oleh Kepala Kejaksaan Negeri Banda Aceh Edi Ermawan SH. M.H melalui Kasie Pengelolaan Barang Bukti dan Barang Rampasan Teddy Lazuardi Syahputra SH. M.H, dalam keterangannya kepada Nukilan.id Rabu (16/03/2022), berdasarkan atas amar putusan sebagaimana dimaksud telah berkekuatan hukum tetap sebanyak 193 perkara terhadap barang bukti sitaanya yang ditetapkan dirampas untuk dimusnahkan sesuai dengan ketentuan Pasal 270 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).
Adapun jenis barang bukti sitaan yang dimusnahkan tersebut, terdiri dari.
Narkotika jenis Sabu, 113,26 gram (bruto), Ganja, 71,215,55 gram (bruto), Ekstasi 8,52 gram (bruto)
Barang bukti sitaan lainnya antara lain, Bong (alat hisap narkotika) 25 pcs, Tali straping 1 pcs, Rating kayu 1 pcs, Pakaian, 11 pcs, Gigi 1 pcs, Jaket 3 pcs, Handphone 64 unit, Tang potong 2 pcs, Parang gagang kayu 1 pcs, Obeng/ palu 2 pcs, Chager hape 1 pcs, Jaring trawl 1 pcs, Patung macan 2 ekor, Botol minuman keras 37 pcs, Kaleng minuman soda 2 pcs, Kotak rokok 22p pcs, Kotak permen 1 pcs, Mancis 14 pcs, Timbangan digital, 8 pcs, Pipa kaca/kaca pirex 31 pcs, Pipet/plastik bening 6 psc, Kendi/batu akik, 3/6 pcs, Dompet/tas 9 pcs, Kotak hitam/ wadah 2 pcs, Aluminium foil 1 pcs, Gunting/pisau 2 pcs Uang Rp. 2000 (dua ribu rupiah) Gulungan plastik bening 1 pcs, Plastik bening 5 pcs “screenshoot” 4 lembar, 10 jenis obat daftar g 792 pcs, 50 kg gula karung, Solar 710 liter, Tangka rakitan 2 tangki.
Kata dia – Teddy Lazuardi, Secara keseluruhan kasus perkaranya, Narkotika berjumalah 150 perkara, Kamegtibum 27 perkara, Oharda 16 perkara, TPPU 2 perkara.
Tentunya, Kejaksaan Negeri Banda Aceh melaksanakan pemusnahan Barang Bukti sitaan tersebut, tegas Teddy.
Pemusnahan sejumlah barang bukti sitaan tersebut dilakukan di Kantor Kejaksaan Negeri Banda Aceh, Jl. Cut Meutia No.18 Kampung Baru Baiturrahman Kota Banda Aceh, dilakukan dengan cara dihancurkan, dibakar, dirusak, dipotong sehingga tidak dapat dipergunakan lagi,” pungkasnya.