NUKILAN.id | Banda Aceh — Pengurus Daerah Aceh Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) menggelar Musyawarah Daerah (Musda) sekaligus acara halal bi halal, Minggu (20/4/2025), di Hotel Hermes, Banda Aceh. Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam proses regenerasi kepemimpinan untuk periode 2025–2030, menyusul berakhirnya masa kepengurusan sebelumnya (2019–2024).
Puluhan alumni UGM dari berbagai generasi dan profesi hadir dalam acara tersebut. Musda dibuka secara resmi oleh Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat (PP) KAGAMA, Nezar Patria, dan dilanjutkan dengan orasi visioner yang disampaikan oleh Dekan FISIPOL Universitas Malikussaleh, Prof. Dr. M. Nazaruddin, M.Si.
Ketua Panitia Pelaksana, Fathurrahmi, S.Si., M.Si., dalam laporannya menyampaikan bahwa pelaksanaan Musda menjadi tonggak penting dalam memastikan keberlanjutan organisasi di tengah dinamika zaman.
“Musda bukan hanya momentum regenerasi kepemimpinan, tetapi juga upaya memperkuat kaderisasi kelembagaan agar KAGAMA Aceh tetap relevan dan progresif menjawab tantangan zaman,” ujarnya.
Ia menambahkan, kegiatan ini mencerminkan semangat kolektif para alumni UGM Aceh dalam menjaga kekompakan serta meningkatkan kontribusi konkret kepada masyarakat.
“Pemilihan ketua periode baru menjadi titik tolak untuk memperkuat program-program strategis, seperti pengembangan kapasitas anggota, kolaborasi dengan pemerintah daerah, serta inisiatif pemberdayaan masyarakat,” lanjutnya.
Sementara itu, salah satu peserta Musda, Dr. Muhajir Al Fairusy, alumni pascasarjana Fakultas Ilmu Budaya, Departemen Antropologi UGM, menilai kehadiran tokoh nasional seperti Nezar Patria dan orasi dari Prof. Nazaruddin menjadi isyarat kuat bahwa KAGAMA Aceh serius membangun sinergi baik di tingkat lokal maupun nasional.
Halal bi halal yang digelar bersamaan juga disebut Muhajir sebagai ruang penting dalam memperkuat ikatan emosional antaralumni, yang menjadi modal sosial untuk menggerakkan roda organisasi ke depan.
Dengan mengusung semangat “Memperkuat Jejaring, Mengabdi untuk Negeri,” ia berharap KAGAMA Aceh dapat menjadi organisasi yang inklusif dan transformatif.
“Regenerasi kepemimpinan yang transparan dan partisipatif ini diharapkan membawa angin segar bagi penguatan peran alumni UGM dalam mendukung kemajuan Aceh secara berkelanjutan,” tutup Dosen STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh tersebut.
Editor: Akil