NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis, S.T., D.E.A., menegaskan komitmennya untuk menjalankan sistem penerimaan murid baru (SPMB) secara adil dan transparan, serta fokus pada pemerataan kualitas pendidikan di seluruh wilayah Aceh.
Hal tersebut disampaikan Marthunis saat memimpin apel rutin di halaman Kantor Dinas Pendidikan Aceh, Senin pagi, 7 Juli 2025, yang diikuti oleh seluruh aparatur sipil negara (ASN) dan pegawai non-ASN di lingkungan instansi tersebut.
Dalam arahannya, Marthunis menekankan bahwa pelaksanaan SPMB untuk jenjang SMA, SMK, dan SLB tahun ini akan mengacu secara ketat pada regulasi Permendikdasmen Nomor 3 Tahun 2025.
“Pelaksanaan SPMB tahun ini murni dilakukan menggunakan aplikasi untuk jalur afirmasi, domisili dan mutasi. Penggunaan aplikasi ditujukan agar SPMB dapat dilakukan secara berintegritas, adil dan transparans serta tanpa adanya praktik pungutan liar dan nepotisme yang dapat merugikan masyarakat dan mencederai citra pendidikan Aceh,” tegasnya.
Lebih jauh, Marthunis mengajak seluruh pihak dalam dunia pendidikan untuk menyatukan fokus pada peningkatan mutu secara merata di semua sekolah. Menurutnya, selama ini masih ada anggapan tentang keberadaan sekolah-sekolah favorit, yang berdampak pada kecenderungan orang tua untuk memaksakan anak mereka masuk ke sekolah-sekolah tertentu.
“Disdik memahami bahwa semua orang tua menginginkan yang terbaik bagi pendidikan anaknya. Karena itu, prioritas pasca-SPMB adalah memeratakan kualitas sekolah agar di mana pun anak bersekolah, mereka mendapatkan pembelajaran dengan kualitas yang setara,” jelas Marthunis.
Ia juga menegaskan pentingnya menjaga kepercayaan publik dengan layanan pendidikan yang transparan dan profesional.
“Kita harus bersama-sama menjaga kepercayaan masyarakat dengan memberikan pelayanan yang transparan, adil, dan profesional. Hal ini penting agar pendidikan di Aceh bisa terus maju dan menghasilkan generasi penerus yang berkualitas,” tambahnya.
Kadisdik juga mengingatkan agar seluruh anak di Aceh mendapatkan akses pendidikan yang sesuai standar. Karena itu, SPMB yang berkeadilan menjadi instrumen penting dalam memastikan hak pendidikan bagi setiap anak terpenuhi.
Di akhir arahannya, Marthunis menekankan pentingnya kedisiplinan dan kekompakan di internal Dinas Pendidikan Aceh. Ia menyebut kedisiplinan sebagai landasan utama dalam membangun pendidikan yang bermutu.
“Kedisiplinan adalah cermin ketaatan pada aturan dan komitmen terhadap pelayanan publik. Ini menjadi landasan utama untuk meningkatkan mutu pendidikan di Aceh,” ujarnya.
Apel rutin tersebut juga menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antarseluruh pegawai Disdik Aceh, khususnya dalam mendukung pelaksanaan SPMB dan penguatan layanan pendidikan di seluruh provinsi.
Editor: Akil