Jumlah Spesies Burung di Indonesia Tahun 2022, Ini Statusnya

Share

Nukilan.id – Indonesia selama ini dikenal sebagai salah satu negara dengan kepemilikan spesies burung terbanyak di dunia. Lebih detail, posisinya bersanding dengan negara-negara yang memang memiliki area hutan cukup luas, yakni Kolombia, Peru, dan Brasil.

Tiap tahunnya, jumlah spesies burung di Indonesia terus mengalami perubahan dalam artian bertambah. Misalnya pada tahun 2019, jumlah burung di tanah air tercatat berada di angka 1.777 spesies, kemudian bertambah menjadi 1.794 spesies di tahun 2020, dan terakhir menjadi 1.812 spesies di tahun 2021.

Terbaru, perubahan berupan penambahan juga dilaporkan kembali terjadi di tahun 2022. Seperti apa detailnya?

Pemisahan dan pengklasifikasian baru

Pihak yang melakukan pengklasifikasian dan memublikasi mengenai spesies burung di tanah air adalah Burung Indonesia. Melalui publikasi yang mereka rilis di awal tahun 2022 lalu, tercatat jika ternyata ada sebanyak delapan spesies baru yang menambah daftar spesies burung di Indonesia.

Namun selain itu, di saat yang bersamaan juga terdapat penggabungan spesies. Sehingga per tahun 2022, jumlah pasti spesies burung yang ada berubah menjadi 1.818, selisih 6 spesies dari jumlah di tahun sebelumnya.

Detailnya, total jumlah spesies burung yang dimaksud terdiri dari 556 spesies burung berstatus dilindungi, 534 spesies endemik, 462 spesies terbatas.

Seperti yang telah disebutkan, ke-8 spesies burung-burung yang dimaksud tidak sepenuhnya baru ditemukan, melainkan hasil dari penetapan spesies penuh dari spesies yang sebelumnya sudah ada.

Sebelumnya, jajaran burung tersebut biasanya ada yang masih diklasifikasikan sejenis dengan burung lain. Adapun penetapan spesies penuh baru didapat ketika ada bukti perbedaan morfologi dan taksonomi. Berikut 8 jenis spesies burung yang dimaksud:

  • Kakatua sumba (Cacatua citrinocristata), hasil pemecahan dari kakatua-kecil jambul-kuning yang berstatus kritis,
  • Kangkok ranting (Cuculus optatus), hasil pemecahan dari kangkok Himalayan,
  • Sikatan tanajampea (Cyornis djampeanus) hasil pemecahan dari sikatan bakau,
  • Sikatan kadayang (Cyornis kadayangensis), persebaran sangat terbatas di Kalimantan,
  • Kacamata meratus (Zosterops meratusensis), persebaran sangat terbatas di Kalimantan,
  • Burungbuah satin (Melanocharis citreola), persebaran sangat terbatas di Papua,
  • Kancilan ekor-hitam (Pachycephala melanura),
  • Tepus-permata mahkota (Ptilorrhoa geislerorum).

Ancaman kepunahan yang meningkat

Di lain sisi tidak hanya jumlah spesies teridentifikasi saja yang meningkat, namun status ancaman terhadap satwa burung di Indonesia juga meningkat.

Dilaporkan bahwa Indonesia menjadi negara dengan jumlah spesies burung terancam punah terbanyak. Adapun persentasenya mencapai kisaran 12 persen dari keseluruhan burung terancam punah di dunia.

Menurut Achmad Ridha Junaid selaku Biodiversity Officer Burung Indonesia, pada 2022 terdapat 177 spesies burung yang masuk kategori terancam punah. Jumlah tersebut terdiri dari 96 spesies Rentan (Vulnerable), 51 spesies Genting (Endangered), dan 30 spesies Kritis (Criticaly Endangered).

“Setiap tahunnya BirdLife International dan International Union for Conservation of Nature (IUCN) melakukan kajian ulang status keterancaman sejumlah spesies menanggapi perubahan tingkat ancaman, perubahan populasi, revisi taksonomi, maupun adanya data-data terbaru terkait spesies yang dikaji,” papar Ridha, dalam keterangan resmi.

Sedikit mengulik mengenai apa spesies burung yang mengalami ancaman kepunahan, dalam laporan yang sama terungkap jika ada beberapa burung yang status keterancamannya meningkat. Adapun tiga spesies burung yang dimaksud terdiri dari Maleo senkawor (Macrocephalon maleo), puyuh sengayan (Rollulus rouloul), dan pergam hijau (Ducula aenea). [GNFI]

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News