NUKILAN.id | Banda Aceh – Jaringan Survei Inisiatif (JSI) memberikan penghargaan kepada Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kota Banda Aceh atas keberhasilan dan menyukseskan Pilkada Kota Banda Aceh tahun 2024 dengan damai dan aman.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Direktur Eksekutif JSI, Ratnalia Indriasari, kepada Ketua KIP Kota Banda Aceh, Yusri Razali, didampingi Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, SDM dan Partisipasi Masyarakat KIP Kota Banda Aceh, Muhammad Zar, di Kantor JSI, Banda Aceh, Selasa (11/3/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Ratnalia Indriasari mengatakan penghargaan ini diberikan atas komitmen kuat KIP Kota Banda Aceh dalam menjaga integritas, transparansi, dan profesionalisme selama proses demokrasi berlangsung.
“KIP Kota Banda Aceh telah menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga integritas, transparansi, dan profesionalisme dalam melaksanakan proses demokrasi. Kerja keras dan dedikasi tim KIP Kota Banda Aceh telah membawa hasil yang luar biasa, sehingga Pilkada Kota Banda Aceh berjalan lancar dan sukses,” kata Ratnalia.
Menanggapi penghargaan tersebut, Ketua KIP Kota Banda Aceh, Yusri Razali, mengucapkan terima kasih kepada JSI. Menurutnya kesuksesan ini merupakan hasil kerja sama yang baik dengan berbagai pihak, termasuk media massa.
“Ini berkat kerja sama selama ini saya dengan teman-teman media yang sangat baik dalam hal menyukseskan Pilkada di Kota Banda Aceh. Saya mengucapkan terima kasih kepada JSI yang sudah memberikan penghargaan ini,” kata Yusri.
Meski demikian, Yusri mengakui masih ada tantangan dalam meningkatkan partisipasi pemilih yang belum mencapai target. “Khususnya Pilkada, tingkat partisipasinya sedikit belum sesuai dengan harapan kita, masih di bawah 70%, di mana harapan kita di atas 70%,” tuturnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, ke depan KIP Banda Aceh berencana melibatkan ulama, tokoh adat, dan budaya dalam melakukan edukasi kepada masyarakat.
“Ke depan mungkin bisa kita libatkan ulama, tokoh adat, budaya, dan semuanya dalam melakukan edukasi kepada masyarakat karena kita berada di Aceh, khususnya kalau ulama ini masih sangat dihormati dan disegani,” jelas Yusri.
Terkait isu money politik yang sempat mencuat, Yusri menegaskan bahwa meskipun hal tersebut bukan ranah KIP, namun pihaknya tetap memiliki tanggung jawab moral untuk mencerdaskan masyarakat.
“Meskipun bukan ranah kami, tapi kami punya tanggung jawab moral bagaimana mencerdaskan masyarakat bahwa money politik itu tidak benar dan harus kita hapuskan,” katanya.
Dalam dua tahun ke depan, sebelum persiapan Pemilu 2029 dimulai pada awal 2027, KIP Banda Aceh akan fokus melakukan evaluasi dan pendidikan pemilih melalui program Rumah Pintar Pemilu.
“Kami akan melakukan kursus-kursus singkat dengan adik-adik pelajar, anak-anak SMA, mahasiswa, dan anak-anak muda dalam hal literasi tentang pemilu dan demokrasi,” pungkas Yusri.
Reporter: Rezi