NUKILAN.id | Jakarta – Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) memuji Presiden Prabowo Subianto sebagai pemimpin terkuat di dunia. Menurut Jokowi, kekuatan ini berasal dari dukungan besar rakyat dan parlemen, menjadikan Prabowo sebagai presiden dengan legitimasi politik yang kokoh.
Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi saat menghadiri perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 Partai Gerindra di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2). Dalam pidatonya, Jokowi menegaskan bahwa tidak ada pemimpin dunia saat ini yang memiliki dukungan sekuat Prabowo.
“Coba cek seluruh presiden yang ada di dunia sekarang, ini enggak ada yang sekuat Bapak Prabowo. Saking kuatnya sampai detik ini saya tidak melihat ada yang berani mengkritik,” ujar Jokowi.
Jokowi mengakui bahwa saat dirinya masih menjabat sebagai presiden, kritik dari berbagai pihak terus mengalir. Namun, situasi berbeda terjadi saat Prabowo memimpin. Menurutnya, tidak ada yang berani menyalahkan atau mengkritik kebijakan Prabowo karena ketegasan dan determinasi yang dimilikinya.
“Coba sekali-sekali nyalahin Pak Prabowo, enggak berani. Karena kepemimpinan dan determinasi Pak Prabowo sangat teruji,” imbuhnya.
Jokowi menyoroti bahwa kemenangan Prabowo dalam Pemilu Februari 2024 dengan perolehan 58,6 persen suara atau lebih dari 96 juta suara merupakan bukti kuatnya dukungan rakyat. Selain itu, Prabowo yang berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka didukung oleh 10 partai di bawah Koalisi Indonesia Maju (KIM), memperkokoh posisinya di pemerintahan.
Dari sisi dukungan parlemen, Jokowi menyebut bahwa Prabowo memiliki mayoritas dukungan dengan angka di atas 80 persen. Bahkan, survei kepuasan publik terhadap pemerintahan Prabowo dalam 100 hari pertama mencapai 80,9 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan survei pada awal pemerintahannya dulu yang hanya 62 persen.
“Dukungan dari parlemen juga di atas 80 persen. Artinya apa? Dukungan rakyat sangat kuat sekali, dukungan politik dari parlemen sangat kuat sekali sehingga saya boleh menyampaikan Presiden Prabowo yaitu presiden dengan dukungan terkuat baik dari rakyat maupun DPR,” tutur Jokowi.
Pernyataan Jokowi ini sontak menjadi sorotan publik, mengingat selama ini kritik terhadap pemerintah selalu menjadi bagian dari demokrasi. Apakah pernyataan ini menggambarkan realitas politik yang ada atau sekadar sanjungan dalam perayaan partai, tetap menjadi perdebatan di tengah masyarakat.
Editor: Akil