NUKILAN.ID | MEULABOH – Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem, melakukan safari kemasyarakatan ke tiga kabupaten di wilayah barat Aceh. Dalam kunjungan tersebut, ia menyapa sekaligus menyantuni 3.000 anak yatim sebagai bagian dari janji kampanyenya.
Pada Rabu (4/6/2025), Mualem bersama sang istri, Bunda Salma, tiba di Pendopo Bupati Aceh Barat. Kehadirannya disambut langsung oleh Bupati Aceh Barat Tarmizi, Wakil Bupati Said Fadheil, serta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Dalam suasana yang penuh kehangatan, Gubernur menyerahkan santunan kepada anak-anak yatim dari delapan desa di Kecamatan Johan Pahlawan. Penyerahan ini dilakukan secara simbolis dan mengandung pesan mendalam.
“Kehadiran kami untuk menyapa dan menyantuni anak-anak yatim di tiga kabupaten ini adalah bagian dari hajat kami di masa kampanye,” ujar Mualem dikutip dari Serambinews.com.
Selain menerima santunan uang tunai, anak-anak juga mendapatkan bingkisan berupa kain sarung. Ini bukan sekadar hadiah, melainkan simbol kasih sayang dan perhatian dari pemerintah daerah menjelang hari raya.
Kegiatan ini menyasar 1.000 anak yatim di masing-masing kabupaten, yaitu Aceh Barat, Aceh Jaya, dan Nagan Raya. Total penerima santunan pun mencapai 3.000 anak.
Bupati Aceh Barat, Tarmizi, menyampaikan bahwa kunjungan Gubernur membawa makna lebih dari sekadar penyaluran bantuan.
“Momentum Idul Adha ini adalah saat yang tepat untuk memperkuat solidaritas. Kehadiran Gubernur membawa semangat baru dan memberi makna lebih dalam merayakan hari besar Islam,” kata Tarmizi.
Acara yang juga dihadiri Ketua DPRK, Kapolres, Dandim, serta unsur Forkopimda lainnya ini dilanjutkan dengan makan siang bersama anak-anak yatim. Suasana hangat dan penuh kekeluargaan terasa sepanjang kegiatan berlangsung.
Menariknya, sebagian anak yatim di wilayah tersebut telah menerima santunan serupa saat bulan Ramadhan lalu. Namun demikian, perhatian yang terus diberikan pemerintah, menurut Tarmizi, menunjukkan komitmen jangka panjang terhadap kesejahteraan anak-anak yatim di Aceh.
“Ini bukan sekadar penyerahan bantuan. Ini adalah bentuk kasih sayang dari seorang pemimpin kepada anak-anak yang membutuhkan,” tutup Tarmizi.
Kunjungan Mualem ke barat selatan Aceh kali ini tidak hanya membawa bantuan materi. Lebih dari itu, kehadirannya menghadirkan harapan baru, menghidupkan kembali semangat kebersamaan, dan mempererat hubungan emosional antara pemimpin dan masyarakat.
Editor: Akil