Jalur Darurat Pascabanjir, Pengendara Rela Antre Hingga 5 Jam di Jembatan Awe Geutah

Share

NUKILAN.id | Bireuen — Antrian panjang kendaraan terjadi di jembatan alternatif Awe Geutah, Kabupaten Bireuen, Kamis (18/12/2025). Kondisi tersebut dirasakan langsung oleh pengguna jalan yang harus menunggu berjam-jam untuk dapat melintasi jembatan penghubung utama Banda Aceh–Aceh Tamiang itu.

Wawan, warga Banda Aceh, mengaku telah menghabiskan waktu sekitar lima jam untuk menunggu giliran melintasi jembatan. Ia mulai mengantre sejak pukul 06.00 WIB dan baru dapat melintas sekitar pukul 10.55 WIB.

“Ini satu-satunya akses menuju Aceh Tamiang maupun sebaliknya. Sejak jembatan Kuta Blang putus akibat banjir, semua kendaraan dialihkan ke jembatan darurat ini,” ujarnya kepada Nukilan di lokasi.

Menurut Wawan, berdasarkan informasi yang diterimanya di lokasi, sistem buka-tutup diberlakukan dengan durasi sekitar satu jam untuk masing-masing arah, baik dari arah Banda Aceh maupun sebaliknya. Hal tersebut menyebabkan penumpukan kendaraan yang cukup panjang.

Selama menunggu, ia juga mengaku mengalami kesulitan mencari fasilitas toilet. Dengan jarak tempuh yang jauh dan waktu tunggu yang lama, kondisi tersebut dinilai sangat menyulitkan pengendara.

Di sisi lain, Wawan menyebut sejumlah warga sekitar memanfaatkan situasi dengan berjualan makanan dan buah-buahan di sepanjang jalur antrian. Ia berharap Pemerintah Aceh dapat segera menyelesaikan pembangunan jembatan Kuta Blang agar arus lalu lintas kembali normal dan masyarakat tidak perlu menunggu berjam-jam.

Sementara itu, Pemerintah Aceh menjelaskan bahwa pemberlakuan sistem buka-tutup (BT) di jembatan Awe Geutah merupakan salah satu upaya untuk menjaga kelancaran dan keselamatan arus transportasi bagi masyarakat umum pascabencana banjir.

Juru Bicara Pemerintah Aceh, Muhammad MTA, mengatakan masyarakat pengguna jalan, baik kendaraan roda dua, roda empat, maupun roda enam, diminta untuk benar-benar mematuhi arahan petugas di lapangan demi ketertiban bersama.

“Walaupun terjadi antrian, kami berharap arus transportasi melalui jembatan alternatif Awe Geutah ini tetap berjalan tertib dan aman,” katanya.

Ia menambahkan, kondisi jalan di sepanjang jalur alternatif tersebut masih terdapat material sisa banjir seperti lumpur dan puing. Oleh karena itu, pengendara diimbau untuk lebih berhati-hati demi keselamatan.

Untuk pengamanan dan pengaturan lalu lintas, petugas gabungan dari Polres Bireuen, unsur TNI, BPJN, serta Dinas PUPR Aceh dikerahkan di lapangan.

Ia juga menyampaikan perkembangan pembangunan jembatan Bailey di Krueng Tingkrum–Kuta Blang. Berdasarkan hasil koordinasi dengan Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional Wilayah Aceh, penyelesaian jembatan darurat tersebut telah memasuki tahap akhir dan ditargetkan selesai fungsional pada 25–26 Desember 2025, dengan kapasitas beban kendaraan hingga 20 ton.

“Jika jembatan tersebut selesai sesuai target, rekayasa lalu lintas akan semakin lancar di bawah pengaturan petugas,” ujarnya.

Sebagai informasi, jembatan Awe Geutah mulai difungsikan sebagai jalur alternatif pada Kamis, 18 Desember 2025, menyusul terputusnya jembatan Kuta Blang akibat banjir.

Reporter: Rezi

Read more

Local News