NUKILAN.id | Kuala Simpang — Jalan nasional lintas Medan–Banda Aceh di Aceh Tamiang kembali amblas. Kali ini, amblas terjadi tepat di depan Islamic Center Kampung Tanah Terban, Kecamatan Karang Baru, dan memicu kekhawatiran para pengguna jalan akibat lubang besar yang menganga di lajur kanan.
Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah Peureulak–Aceh Tamiang bergerak cepat menyiapkan perbaikan menyeluruh. Box culvert sebagai solusi permanen telah tiba di lokasi dan akan segera dipasang menggantikan struktur lama yang kerap gagal menahan tekanan air dan tanah.
“Jalan nasional itu sudah bolak-balik diperbaiki tapi tetap amblas. Makanya akan diperbaiki menggunakan box culvert dan box culvert sudah berada di lokasi jalan yang amblas,” kata Plt Kepala Dinas PUPR Aceh Tamiang, Mix Donal, dikutip dari KabarTamiang.com, Rabu (9/4/2025).
Sebelumnya, jalan tersebut telah mengalami kerusakan berulang. Amblas pertama tercatat pada 22 Januari lalu dan langsung ditangani pihak BPJN. Namun, hanya sehari berselang, pada 23 Januari, jalan kembali amblas di titik yang sama.
Perbaikan pun dilakukan kembali, dan pada awal Februari 2025 jalan tersebut sempat dinyatakan aman. Sayangnya, kondisi itu tidak bertahan lama. Pada Jumat (4/4/2025), lubang selebar dua meter kembali muncul dan bahkan lebih besar dari sebelumnya.
Mix Donal menduga rusaknya struktur jalan disebabkan oleh aktivitas alam di bawah permukaan. “Di bawah itu ada gorong-gorong, kemungkinan karena hujan lebat kemarin,” ujar dia.
Ia menjelaskan bahwa tingginya intensitas curah hujan membuat arus sungai meningkat, yang berpotensi menyebabkan erosi tanah di bawah lapisan aspal. Dugaan sementara, tanah di sekitar gorong-gorong tidak lagi mampu menopang beban kendaraan yang melintas, sehingga jalan kembali ambles.
Perbaikan kali ini diharapkan menjadi solusi jangka panjang, mengingat pentingnya ruas jalan ini sebagai penghubung utama antara Aceh dan Sumatera Utara. BPJN pun akan membongkar seluruh bagian jalan yang terdampak sebelum memasang box culvert baru untuk memperkuat struktur bawah tanah.
Kondisi ini menjadi perhatian serius masyarakat, terutama para pengguna jalan yang berharap tak lagi harus menghadapi jalan berlubang di jalur vital tersebut.
Editor: Akil