Inflasi Aceh Agustus 2025 Capai 0,78 Persen, Makanan Jadi Penyumbang Terbesar

Share

NUKILAN.id | Banda Aceh – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh mencatat terjadinya inflasi sebesar 0,78 persen pada Agustus 2025. Angka tersebut diperoleh berdasarkan pemantauan di lima daerah, yakni Aceh Tengah, Meulaboh, Aceh Tamiang, Banda Aceh, dan Lhokseumawe.

Kepala BPS Provinsi Aceh, Tasdik Ilhamudin, menjelaskan bahwa inflasi menunjukkan adanya kenaikan harga barang dan jasa secara umum di masyarakat.

 Data menunjukkan Indeks Harga Konsumen (IHK) di Aceh mengalami peningkatan dari 109,95 pada Juli menjadi 110,81 pada Agustus 2025.

“Inflasi berarti adanya kenaikan harga barang dan jasa secara umum,” kata Tasdik dalam keterangannya kepada Nukilan.

Secara year-on-year atau tahunan, inflasi Aceh tercatat mencapai 3,70 persen. Sementara itu, inflasi year-to-date atau secara tahun kalender mencatat angka 3,36 persen.

Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi kontributor utama inflasi pada Agustus lalu. Kelompok ini mengalami kenaikan harga hingga 2,12 persen dan memberikan andil sebesar 0,80 persen terhadap total inflasi.

Beberapa komoditas yang paling mempengaruhi inflasi bulanan antara lain bawang merah, cabai merah, cabai rawit, beras, dan daging ayam ras. Adapun untuk inflasi tahunan, komoditas yang paling berpengaruh adalah beras, bawang merah, emas perhiasan, rokok SKM, dan ikan dencis.

Inflasi terjadi di seluruh daerah pemantauan BPS dengan tingkatan yang berbeda-beda. Kabupaten Aceh Tengah mencatat inflasi bulanan tertinggi sebesar 1,40 persen sekaligus inflasi tahunan tertinggi mencapai 5,20 persen.

Di sisi lain, Kota Banda Aceh menjadi daerah dengan inflasi paling terkendali. Ibu kota provinsi ini mencatat inflasi bulanan terendah sebesar 0,40 persen dan inflasi tahunan terendah 2,34 persen.

Reporter: Rezi

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News