IMPS Kritik Keras Bupati Aceh Selatan yang Pergi Umrah Saat Warga Dilanda Banjir

Share

NUKILAN.ID | BANDA ACEH — Kepergian Bupati Aceh Selatan, Mirwan MS, ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah umrah di tengah banjir besar yang melanda wilayahnya memicu gelombang kritik publik. Banjir akibat luapan Sungai Lae Soeraya merendam ratusan rumah, merusak lahan pertanian, serta memutus akses utama sehingga ribuan warga terjebak tanpa kepastian bantuan.

Kontroversi semakin mencuat setelah beredar surat resmi dari Bupati yang menyatakan ketidaksanggupannya menangani bencana secara mandiri dan meminta tambahan dukungan dari Pemerintah Provinsi Aceh. Isi surat tersebut membuat sebagian warga menilai pemerintah kabupaten tidak mampu mengendalikan situasi darurat.

Kemarahan publik memuncak karena di saat warga berjuang menyelamatkan diri dan harta benda, orang nomor satu di Aceh Selatan justru memilih berangkat umrah.

Wakil Ketua Ikatan Mahasiswa Pemuda Samadua (IMPS), Ikhsan, menyampaikan kecaman tegas terhadap keputusan tersebut.

“Saat rakyat terendam banjir, pemimpin pergi menunaikan umrah. Ini bukan hanya soal administrasi, tapi moral dan tanggung jawab. Rakyat butuh kehadiran pemimpin di tengah krisis, bukan surat atau ibadah pribadi,” tegas Ikhsan dalam keterangannya pada Jumat (5/12/2025).

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan melalui BPBD menyatakan telah berupaya membuka akses ke daerah yang terisolasi, membangun jembatan darurat, dan menyalurkan bantuan kepada warga terdampak. Namun, kritik publik menilai bahwa upaya tersebut terasa pincang tanpa kehadiran langsung kepala daerah yang memimpin koordinasi lapangan.

Posisi Mirwan MS sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Aceh Selatan juga menjadi perhatian tambahan, karena banyak pihak menilai seorang tokoh politik seharusnya menunjukkan keteladanan pada masa darurat.

Pernyataan publik pun mengeras. Bencana dianggap sebagai ujian bagi rakyat sekaligus menjadi cermin yang menggugurkan mereka yang sejak awal tidak layak disebut pemimpin.

Banjir di Aceh Selatan dilaporkan menelan puluhan korban jiwa dan merusak ratusan rumah. Hingga kini, proses evakuasi dan distribusi bantuan masih berlangsung, sementara warga menantikan hadirnya kepemimpinan yang nyata di tengah musibah. (XRQ)

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News