Saturday, April 27, 2024

Implementasikan GNPIP, BI Aceh Tanam Bawang Merah di Bantaran Sungai Cot Cut

Nukilan.id – Bank Indonesia (BI) Provinsi Aceh melakukan salah satu upaya peningkatan produktivitas komoditas penyumbang inflasi melalui seremonial penanaman bersama bawang merah melalui pemanfaatan lahan bantaran sungai di Gampong Cot Cut, Kabupaten Aceh Besar, Kamis, 18 Agustus 2022.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Perwakilan BI Aceh, Achris Sarwani, Rektor Universitas Syiah Kuala, Prof. Marwan dan Ketua Konsorsium Bawang Merah Aceh, Zakaria sebagai bentuk sinergi triple helix antara pemerintah, universitas, dan industri dalam rangka pengendalian inflasi pangan di Aceh.

Dalam kesempatan itu, Kepala Perwakilan BI Aceh, Achris Sarwani menjelaskan, kegiatan ini merupakan salah satu pilot project yang sangat baik dalam upaya pengendalian inflasi pangan yang merupakan bagian dari implementasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Aceh.

Baca juga: TPID Aceh Ikut Rakornas Pengendalian Inflasi dan HLM

“Sinergi triple helix yang dilakukan diharapkan dapat menjadi role model pengembangan pertanian di Aceh yang berlandaskan tiga i yaitu pangkai, akai, dan pasai guna menghasilkan pengusaha dibidang pertanian yang berdaya saing untuk kemandirian Aceh,” harap Achris Sarwani.

Achris menambahkan, dalam rangka GNPIP di Aceh, pihaknya menyelenggarakan operasi pasar murah pada tanggal 19 Agustus yang berlokasi di Taman Ratu Safiatuddin Banda Aceh, serta tanggal 20 Agustus berlokasi di alun-alun Sigli bekerjasama dengan FK BUMN Aceh.

Selain itu, ia menyebutkan, pada penyelenggaraan Pekan QRIS Nasional di Ulee Lheue Park Banda Aceh pada tanggal 20 Agustus, nantinya juga diselenggarakan operasi pasar murah yang menjual berbagai bahan pangan penyumbang inflasi sebagai bentuk upaya stabilisasi harga melalui subsidi biaya distribusi yang diberikan Bank Indonesia.

“Dan kedepan akan dilaksanakan program penanaman 60.000 bibit cabai merah, program operasi pasar di tiga kota yaitu Banda Aceh, Meulaboh, dan Lhokseumawe, pemetaan rantai pasok komoditas penyumbang inflasi, pelaksanaan kerjasama antar daerah komoditas pangan strategis, dan pelaksanaan komunikasi kebijakan melalui edukasi publik terkait literasi pengendalian inflasi sebagai langkah nyata pengendalian harga komoditas pangan yang holistik dalam mewujudkan Aceh yang mandiri dan berdikari,” pungkas Achris Sarwani. [Wanda]

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img