NUKILAN.id | Banda Aceh – Calon Wali Kota Banda Aceh nomor urut 1, Illiza Sa’aduddin Djamal, atau yang akrab disapa Bunda Illiza, melakukan blusukan ke Pasar Aceh pada Kamis (3/10/2024). Dalam kunjungan tersebut, Illiza menemui para pedagang yang mengeluhkan kondisi usaha mereka akibat tingginya biaya sewa dan operasional.
Para pedagang di Pasar Aceh menyambut hangat kehadiran Illiza. Tidak sedikit dari mereka yang memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mengungkapkan keluhan dan aspirasi mereka. Salah satu pedagang, Raihani, yang berasal dari Deah Geulumpang, Kecamatan Meuraxa, menyampaikan bahwa belakangan ini kondisi pasar semakin sepi pembeli.
“Pembeli sepi, sementara modal kami terbatas, ini pun pinjaman dari bank. Sewa dan biaya operasional juga tinggi. Kami berharap ibu Illiza dapat membantu jika nanti terpilih menjadi wali kota,” ujar Raihani.
Biaya sewa lapak di Pasar Aceh diketahui mencapai Rp 25 juta per tahun, sementara biaya operasional harian mencapai Rp 400 ribu hingga Rp 800 ribu, tergantung luas lapak.
Selain mendengarkan aspirasi pedagang, Illiza juga turun langsung membantu mempromosikan dagangan mereka. Ia mengunjungi beberapa toko seperti Najar Fashion dan Ajir Fashion, dan melakukan promosi produk mereka secara langsung melalui platform media sosial TikTok. Langkah ini diambil untuk membantu meningkatkan penjualan pedagang dengan memanfaatkan pemasaran digital.
Setelah berkeliling pasar, Illiza bertemu dengan para pedagang yang tergabung dalam Forum Pedagang Pasar Aceh. Dalam pertemuan tersebut, Illiza menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi Pasar Aceh saat ini. Ia menyoroti kondisi gedung yang mulai tidak terawat, toilet yang rusak, eskalator yang tidak berfungsi, serta tingginya biaya sewa yang menyebabkan banyak pedagang gulung tikar.
“Pasar ini seharusnya menjadi pusat perekonomian yang nyaman bagi para pedagang dan pembeli. Saya akan berkolaborasi dengan pedagang untuk menata ulang zonasi di Pasar Aceh serta merevitalisasi Pasar Peunayong agar menjadi pusat ekonomi baru di Banda Aceh,” kata Illiza.
Illiza juga menyampaikan rencananya untuk memperbaiki manajemen pasar, penataan zonasi pedagang kaki lima (PKL), dan menyediakan pinjaman modal usaha melalui koperasi yang sederhana dan sistematis.
“Solusi pinjaman usaha pedagang cukup dengan koperasi yang sederhana dan sistematis, sehingga para pedagang bisa mendapatkan modal usaha dengan lebih mudah,” tandas Illiza.
Dengan dukungan dari para pedagang, Illiza optimis dapat berkolaborasi untuk membangun kembali perekonomian Pasar Aceh dan menciptakan pasar yang lebih baik dan berkelanjutan bagi semua pihak.
Editor: Akil