Thursday, September 19, 2024
1

IDAI Sebut Bukan Susu UHT Penyebab Diabetes dan Gagal Ginjal pada Anak

NUKULAN.id | Jakarta – Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), meluruskan kutipan viral yang mengaitkan diabetes dan gagal ginjal pada anak dengan konsumsi susu UHT. Ia menegaskan bahwa penyebab utama meningkatnya kasus diabetes tipe 2 pada anak adalah gaya hidup tidak sehat, bukan susu UHT.

“Yang dimaksud adalah diabetes tipe 2 yang mulai banyak terjadi pada anak remaja disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat, termasuk pola makan yang banyak asupan ultra processed food (UPF), tinggi gula, dan zat tambahan lainnya,” jelas dr Piprim dalam klarifikasinya yang disampaikan melalui akun Instagram pada Senin (5/8/2024).

Lebih lanjut, dr Piprim menyarankan agar memperbanyak konsumsi makanan segar seperti ikan, unggas, daging, dan telur. Ia juga mengingatkan agar tidak menganggap susu sebagai superfood sehingga memberikan anak terlalu banyak susu setiap hari.

“Susu jangan dianggap superfood, sehingga ada yang memberi anaknya susu 8-10 botol sehari. Batasi saja 200 ml sehari,” tambahnya.

Mengenai kutipan yang viral, dr Piprim mengaitkannya dengan wawancara pada sebuah acara. Dalam perayaan Hari Anak Nasional 2024 di Jakarta Pusat, Selasa (23/7/2024), dr Piprim memang sempat menyinggung kenaikan kasus diabetes serta gagal ginjal pada anak.

“Naik 70 persen. Masalah diabetes (anak) tipe 1 memang ada kenaikan, salah satu penyebabnya adalah deteksinya bagus,” ujar dr Piprim dalam wawancara tersebut.

Ia juga menambahkan bahwa peningkatan diabetes tipe 2 disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat.

“Kalau tipe 2 (meningkat) karena lifestyle. Tidak dipungkiri sekarang ini kejadian obesitas meningkat pada anak-anak. Sekitar 80 persen anak diabetes itu disertai obesitas,” sambungnya.

Terkait susu kemasan, dr Piprim menjawab pertanyaan yang mengaitkannya dengan risiko diabetes pada anak. Ia menekankan pentingnya mengurangi konsumsi ultra processed food pada anak.

“Susu (kemasan) mungkin komplementer saja, pelengkap saja. Tidak menjadi superfood,” ujar dr Piprim di kantor IDAI, Jakarta Pusat, Selasa (23/7/2024).

Dr Piprim juga mengingatkan orang tua agar tidak membiasakan anak-anak dengan makanan ultra processed sejak dini.

“Jangan dibiasakan anak-anak itu dengan ultra processed food sejak awal. Apalagi junk food, itu nanti macam-macam dampak kesehatannya, termasuk yang sekarang lagi heboh itu kena ginjal dan sebagainya. Saya kira kita mesti aware pada pemberian makanan pada anak-anak,” tutup dr Piprim.

Dengan penjelasan ini, dr Piprim berharap masyarakat lebih memahami penyebab utama diabetes dan gagal ginjal pada anak sehingga dapat mengambil langkah pencegahan yang tepat.

Editor: Akil

spot_img
spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img