Ibu Korban Pengeroyokan Siswa SMK 1 Bireuen Ungkap Kejanggalan Jumlah Pelaku di TikTok

Share

NUKILAN.ID | BIREUEN – Seorang ibu di Bireuen, Rosna, menyuarakan kekecewaannya melalui sebuah video yang viral di TikTok terkait kasus pengeroyokan yang menimpa anaknya, siswa kelas 10 SMK Negeri 1 Bireuen.

Dilansir Nukilan.id dari akun TikTok-nya, @dinamarianaa43221, Rosna mempertanyakan ketidaksesuaian jumlah pelaku yang disebut pihak sekolah dengan informasi yang ia peroleh. Peristiwa tersebut terjadi pada Agustus 2025 lalu. Melalui video itu, ia menuliskan, “Pelaku pengeroyokan abang kelas mulanya 25 orang menjadi 6 orang, 14 orang lagi kemana ya? #smknegeri1Bireuen.”

Rosna mengaku heran karena pihak sekolah melaporkan kepada kepolisian bahwa hanya enam siswa yang terlibat sebagai pelaku, sedangkan lainnya dianggap hanya menonton. Padahal, menurutnya, tak lama setelah kejadian, pihak sekolah sempat menghubunginya dan menyampaikan bahwa sekitar 22 pelaku telah teridentifikasi. Saat itu, sekolah juga menawarkan penyelesaian kasus secara kekeluargaan.

“Tapi saya sudah melaporkannya ke polres,” ujar Rosna.

Ia menambahkan bahwa pihak sekolah kemudian memintanya menandatangani surat pernyataan bahwa ia menolak berdamai dan memilih melanjutkan proses hukum.

Rosna juga mengatakan bahwa sekolah menyarankannya mencari informasi sendiri berdasarkan keterangan anaknya. Ia menilai perubahan informasi terkait jumlah pelaku menimbulkan tanda tanya besar. Ia menyebut banyak saksi yang melihat langsung anaknya dipukuli di dua lokasi berbeda, yakni di lapangan dan di kelas.

“Saksinya cukup banyak,” ujarnya.

Ia berharap pihak sekolah dapat bekerja sama dengan kepolisian untuk mengungkap kasus ini secara terang-benderang demi mencegah peristiwa serupa terjadi kembali.

Rosna juga mengajak masyarakat Indonesia, serta memohon perhatian Gubernur dan Bupati Bireuen, untuk membantu mengawal kasus ini. Ia menegaskan bahwa dirinya menolak berdamai agar ada efek jera bagi para pelaku.

“Saya berharap semoga yang terjadi kepada anak saya ini adalah yang terakhir… makanya saya tidak mau damai supaya ada efek jera untuk anak anak ini,” tegasnya. (XRQ)

Reporter: AKIL

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News