Hymne Aceh Menggema di Perpisahan Mukhlis Nakata, Legenda Persiraja

Share

NUKILAN.id | Banda Aceh – Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh bergemuruh penuh haru saat Hymne Aceh Mulia dinyanyikan ribuan pendukung setia Lantak Laju, Minggu (5/1/2025) malam. Suasana emosional itu menandai laga terakhir Mukhlis Nakata, legenda hidup Persiraja Banda Aceh, yang resmi mengakhiri karier profesionalnya sebagai pesepak bola.

Pertandingan lanjutan Liga 2 antara Persiraja Banda Aceh melawan Dejan FC menjadi momen spesial yang dipenuhi kenangan. Mukhlis Nakata, yang telah lama menjadi ikon klub, memutuskan menggantung sepatu setelah 16 tahun mengabdi dengan penuh dedikasi. Sejak mengenakan jersey oranye khas Persiraja pada 2008, pemain asal Lambaro, Aceh Besar, ini tak pernah sekalipun membela klub lain.

“Mukhlis adalah simbol kesetiaan dan inspirasi bagi para pemain muda. Ia mencerminkan filosofi one man, one club yang langka ditemukan di sepak bola modern,” ungkap Teuku Farhan, salah satu penggemar berat Persiraja kepada Nukilan.id.

Selama hampir tujuh musim, Mukhlis dipercaya sebagai kapten Persiraja, menjadikannya pemimpin di lapangan yang sulit tergantikan. Perannya sebagai gelandang bertahan membuatnya dijuluki jenderal lapangan tengah oleh para suporter dan media. Bukan hanya karena kemampuannya mengatur tempo permainan, tetapi juga karena jiwa kepemimpinannya yang tegas dan penuh dedikasi.

Di Indonesia, fenomena pemain yang hanya membela satu klub sepanjang karier sangat jarang terjadi. Kebanyakan pemain profesional berpindah-pindah klub seiring berakhirnya kontrak yang rata-rata berdurasi satu tahun. Namun, Mukhlis Nakata tetap teguh dengan pilihannya. Ia setia mengabdikan diri untuk Persiraja, klub yang telah menjadi bagian dari hidupnya sejak masa Sekolah Sepak Bola (SSB).

Selama kariernya, Mukhlis telah menjadi saksi berbagai suka duka Persiraja, mulai dari naik-turunnya prestasi hingga perjuangan bertahan di kompetisi nasional. Malam itu, penonton memberikan standing ovation yang panjang sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada sang kapten.

Kisah perjalanan Mukhlis Nakata di Persiraja Banda Aceh akan selalu diingat sebagai teladan tentang arti kesetiaan dan cinta sejati kepada sepak bola. Tepuk tangan dan nyanyian pendukung yang mengiringi langkah terakhirnya di lapangan akan terus bergema dalam kenangan sejarah klub. Mukhlis Nakata, sosok legenda yang tak akan tergantikan. (XRQ)

Reporter: Akil

spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News