NUKILAN.id | Banda Aceh – Haji Rasyid Bancin (HRB), calon wali kota Subulussalam nomor urut 2, menanggapi tegas polemik yang mencatut namanya terkait kehadiran Ustaz Abdul Somad (UAS) dalam kampanye pasangan Rabbani di Subulussalam. HRB menegaskan bahwa UAS hadir dalam kapasitas sebagai juru kampanye (jurkam) pasangan nomor urut 2, dan bukan dalam rangka safari dakwah seperti yang disalahpahami sebagian pihak.
“Harap dibedakan antara Tabligh Akbar biasa dan kampanye. Ini adalah agenda Pilkada, dan UAS hadir sebagai jurkam untuk pasangan Rabbani di Subulussalam. Tim dari Syech Fadhil sudah diberitahu bahwa ini bukan acara safari dakwah, tetapi mereka tetap ngotot ingin hadir,” ujar HRB saat dikonfirmasi pada Selasa (19/11).
Dalam keterangannya, HRB menyayangkan sikap Syech Fadhil Rahmi yang dianggap tidak bijaksana dan terkesan memaksakan kehendak untuk terlibat dalam agenda politik pihak lain.
“Sangat disayangkan, Syech Fadhil tidak bijaksana. Sebagai senior, kami menghormatinya. Namun, sepatutnya beliau lebih dewasa dalam berpolitik dan tidak mencatut agenda politik orang lain. Timnya juga terlalu tendensius menyebarkan berita negatif yang mengganggu kedamaian kontestasi Pilkada, terutama di Subulussalam,” tegas HRB.
HRB menjelaskan bahwa kampanye akbar pasangan Rabbani pada 16 November lalu dihadiri sejumlah tokoh penting, termasuk UAS yang bersedia menjadi jurkam. Kehadiran UAS dan Fadhlullah atau Dek Fad—Ketua DPD Partai Gerindra Aceh—disebut sebagai bentuk dukungan penuh Partai Gerindra terhadap pasangan nomor urut 2.
“Kami bertiga, saya, UAS, dan Bang Fadhlullah, bersatu dalam agenda kampanye akbar untuk kemenangan Rabbani di Subulussalam. Kehadiran mereka menunjukkan solidaritas dan dukungan terhadap pasangan ini,” ungkap HRB.
HRB juga menegaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya pasangan Rabbani untuk meraih dukungan warga Subulussalam secara transparan dan sesuai aturan.
Di akhir pernyataannya, HRB berharap agar seluruh pihak menjaga suasana damai dan kondusif selama masa Pilkada.
“Mari kita berkompetisi dengan sehat tanpa menimbulkan kegaduhan. Biarkan rakyat yang menentukan pilihan mereka,” tutup HRB.
Pernyataan HRB ini muncul di tengah meningkatnya tensi politik jelang Pilkada Subulussalam, di mana isu-isu sensitif seperti kehadiran tokoh nasional dalam kampanye menjadi sorotan publik.
Editor: Akil