HKTI Aceh Dampingi Mualem Jemput Investasi Luar Negeri

Share

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Upaya Pemerintah Aceh menarik investasi luar negeri semakin gencar dilakukan. Gubernur Aceh, H. Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem, saat ini tengah melaksanakan lawatan kerja ke luar negeri dalam rangka Forum Kerja Sama ASEAN di Tiongkok.

Dalam kunjungan tersebut, Gubernur Aceh turut didampingi oleh jajaran pejabat pemerintah dan Ketua DPD Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Aceh, H. Muhammad Fauzan Kamil, Lc, MA.

Fauzan kepada Nukilan.id mengatakan bahwa forum internasional itu menjadi momentum penting bagi Aceh untuk memperkuat jejaring ekonomi dan memperkenalkan potensi investasi di berbagai sektor, terutama pertanian, energi, dan industri pengolahan.

“Sejak awal dilantik, Pak Mualem bersama Wakil Gubernur H. Fadhlullah berkomitmen membangun kesejahteraan rakyat Aceh, terutama melalui kerja sama ekonomi lintas negara. Langkah-langkah konkret sudah terlihat, baik dalam mendatangkan investor dalam negeri maupun luar negeri,” ujar Fauzan Kamil, Kamis (16/10/2025).

Menurut Fauzan, sejumlah proyek investasi yang sudah berjalan menjadi bukti keseriusan Pemerintah Aceh di bawah kepemimpinan Mualem. Ia menyebutkan di antaranya peresmian pabrik karet di Aceh Barat, pabrik rokok di Aceh Utara, serta sejumlah industri lainnya yang tengah berkembang.

“Kepercayaan investor kepada Aceh terus tumbuh melalui diplomasi ekonomi yang dibangun secara konsisten oleh Pemerintah Aceh,” tambahnya.

Fauzan menjelaskan, dalam beberapa pertemuan strategis dengan calon investor, DPD HKTI Aceh selalu ikut mendampingi Gubernur Aceh. Selain menjabat sebagai Ketua DPD HKTI Aceh, Fauzan juga dipercaya sebagai staf khusus Gubernur Aceh bidang pendidikan dan hubungan luar negeri, sehingga memiliki peran langsung dalam menjembatani komunikasi lintas negara.

Dalam forum di Tiongkok, kata Fauzan, Gubernur Aceh menerima undangan khusus dari Gubernur Provinsi Hainan, Mr. Wang Kai, untuk menyampaikan presentasi mengenai potensi dan peluang investasi di Aceh.

“Di hadapan para duta besar negara Asia, para gubernur, dan perwakilan negara ASEAN, Mualem menjelaskan bagaimana Aceh kini menjadi wilayah yang aman, stabil, dan terbuka untuk investasi. Banyak investor yang tertarik pada potensi energi, pertanian, dan industri pengolahan hasil bumi kita,” ungkap Fauzan.

Pada kesempatan yang sama, Mualem juga turut menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT Pembangunan Aceh (PEMA Perseroda) dengan perusahaan asal Tiongkok untuk pembangunan pabrik pengolahan ayam petelur modern di Aceh.

Penandatanganan itu dilakukan oleh Direktur Utama PT PEMA, Mawardi Nur, yang didampingi oleh Ketua Kadin Aceh, Muhammad Iqbal Piyeung, serta Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Aceh.

“Kesepakatan ini menjadi langkah awal penting untuk memperkuat ketahanan pangan Aceh dan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat. DPD HKTI Aceh akan berkolaborasi dengan PT PEMA dan Kadin Aceh untuk memastikan proyek ini berjalan sukses,” tutur Fauzan.

Selain sektor peternakan, Fauzan menyebut HKTI juga akan mengawal berbagai program agrikultura yang sejalan dengan program ketahanan pangan nasional yang digagas oleh Presiden RI, Prabowo Subianto. (XRQ)

Reporter: Akil

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News