Herman, Mahasiswa UIN Ar-raniry Aceh Tembus Jadi Delegasi _Volunteer Fully Funded_ ke Bali

Share

Nukilan.id – Herman, mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Program Studi (Prodi) Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) kembali mengharumkan nama kampus dan Provinsi, kali ini ia mewakili Aceh ke tingkat nasional pada kegiatan Pengabdian Ekspedisi Ruang Aksi #2 yang diadakan oleh Ruang Aksi Milenial, di Desa Kelating. Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali pada 16-22 Januari 2023.

Ruang Aksi Milenial merupakan Lembaga Swadya Masyarakat yang didirikan oleh Christian Sandy P., S.Si. Noravika Virly, S. Psi. dan Putra Anggara, S.Pd. Sebagai wadah untuk para generasi milenial dalam memberikan aksi nyata dan gebrakan baru untuk mewujudkan pembangunan negeri yang berkelanjutan, melalui pengabdian kepada masyarakat khususnya di daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal).

“Sesuai visi misi, didirikannya Ruang Aksi Milenial sebagai wadah untuk generasi milenial dalam pengembangan soft skill dan hard skill kemudian diimplementasikan secara langsung melalui program yang ditentukan. Selain itu, untuk memberikan suasana dan gebrakan baru di dunia sosial dalam aksi nyata berbasis pemberdayaan kepada masyarakat melalui sosial project untuk pembangunan negeri yang berkelanjutan” -ucapnya Christian Sandy P., S.Si. selaku founder Ruang Aksi Milenial ketika sambutan pada pembukaaan kegiatan Ekspedisi Ruang Aksi #2, Senin (16/01/2023).

Terima kasih sudah memilih Desa ini untuk menjadi bagian dari program kerja kalian, dengan adanya pengabdian dari adik-adik semua (peserta) semoga Desa Kelating ini dapat lebih baik lagi dan dikenal oleh semua, baik masyarakat lokal maupun mancanegara”. -ungkap I Made Suarga, S.H. selaku perbekel/kepala desa Kelating ketika sambutan pada pembukaan kegiatan Ekspedisi Ruang Aksi. Tuturnya

Selanjutnya, Herman tidak mudah untuk menjadi salah satu delegasi terpilih dari ratusan peserta lainnya yang mendaftar pada jalur fully funded. Mulai dari tahap seleksi berkas, interview, hingga tahap FGD (Focus Group Discussion).

“Dari 3 tahap seleksi, yang paling bikin saya tremor ada pada tahap FGD (Focus Group Discussion) yang berlangsung selama hampir 3 jam, disana saya harus benar-benar memaksimalkan penyampaian semua hasil riset dan ProKer (Program Kerja) yang sudah saya rancang sebelumnya” -ujarnya, Kamis (26/01/2023).

Pada tahap FGD (Focus Group Discussion), semua peserta melakukan tes studi kasus secara umum upaya pemberdayaan masyarakat Desa Kelating, serta merumuskan kebijakan-kebijakan dan program yang dapat menjadi solusi permasalahan di Desa Kelating, Kabupaten Tabanan, Bali.

Terdapat 4 divisi pada kegiatan tersebut, diantaranya Divisi Pendidikan, Sosial Lingkungan, Kesehatan, serta Divisi Ekonomi dan Pariwisata. Juga terdapat 4 jalur untuk menjadi delegasi, yang pertama jalur Self Funded (biaya pribadi), Partial Funded (difasilitasi 50%), Spesial Funded (difasilitasi 70%), dan Fully Funded (difasilitiasi penuh, gratis 100%).

Dengan proses seleksi yang ketat, Herman sangat bersyukur dapat lolos jalur fully funded (dibiayai gratis 100%) pada divisi pendidikan sekaligus menjadi koordinator dari divisinya, sehingga mewakili Kampus dan Provinsi Aceh pada kegiatan tersebut.

“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur atas kesempatan ini, semoga dengan mengikuti kegiatan ini dapat terus menginspirasi dan membawa dampak nyata kepada semua, khususnya bagi masyarakat Desa Kelating, Bali” -tambahnya.

Masyarakat dan Kepala Desa Kelating sangat antusias dengan kedatangan para peserta delegasi, dan peserta disambut hangat dengan adat dan budaya Bali yaitu tarian panyembrama.

Herman menyatakan, dengan adanya kegiatan volunteer seperti ini semoga generasi milenial lebih melek dan sadar akan hal sekitar, khususnya terhadap daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal). Karena selain mendapatkan ilmu dan kebermanfaatan, tentunya mendapatkan relasi yang baik juga.[Hadiansyah]

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News