Hasil Panen Gabah Petani Aceh Anjlok Akibat El Nino

Share

NUKILAN.ID | SIGLI – Fenomena El Nino yang menyebabkan kemarau panjang berdampak signifikan terhadap hasil panen padi musim gadu (tanam kedua) di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh. Sejumlah kecamatan yang memasuki masa panen mengalami penurunan produksi gabah secara drastis.

Dikutip dari Media Indonesia, selama tiga hari terakhir, wilayah yang mulai panen antara lain Kecamatan Indrajaya, Peukan Baro, dan Simpang Tiga—yang juga merupakan daerah paling terdampak kekeringan.

Di Desa Dayah Caleue, Kecamatan Indrajaya, hasil panen kali ini hanya berkisar 2 hingga 4 ton gabah per hektare (ha), padahal sebelumnya bisa mencapai 6 hingga 7 ton per ha. Kondisi serupa terjadi di Desa Mesjid Tungkop, yang biasanya menghasilkan 6–8 ton per ha, kini hanya mampu memanen 4–5 ton per ha. Sementara itu, di Kecamatan Simpang Tiga, hasil panen turun menjadi 3–4 ton per ha dari sebelumnya 5–7 ton.

“Bahkan ada yang gagal panen karena tidak sempat ditanam karena menering cukup parah sehingga tanaman padi menguning dan gosong,” kata M Yusuf, tokoh masyarakat tani di Kecamatan Peukan Baro, Sabtu (2/8/2025).

Tak ingin gagal panen, Muhammad Nasir, seorang petani di Kemukiman Pineung, Kecamatan Peukan Baro, terpaksa menyedot air dari saluran irigasi menggunakan selang plastik sejauh 200 meter setiap minggu agar sawahnya tetap terairi.

“Walaupun target produksi panen tidak tercapai, tapi jangan sampai gagal total. Tentu modal biaya yang kami keluarkan musim tanam gadu ini jauh lebih besar dari kondisi normal,” ujar Muhammad Nasir.

Kondisi ini menambah daftar panjang dampak El Nino terhadap sektor pertanian di Indonesia, terutama di wilayah pesisir pantai timur seperti Aceh yang sangat bergantung pada irigasi alami dan curah hujan.

Editor: Akil

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News