Nukilan.id – Selama berabad-abad, paus membangkitkan rasa penasaran banyak orang dan menjadi misteri. Keberadaannya juga sekaligus menginspirasi manusia untuk dijadikan bahan tulisan, film, dan berbagai penelitian. Sebagai salah satu hewan laut terbesar di dunia dengan segala keunikannya, tentunya rasa penasaran ini wajar adanya.
Pada dasarnya paus masuk kategori Cetacea, kelompok mamalia yang hidup tanpa tungkai belakang dan bergerak dengan mengandalkan pergerakan ekor secara vertikal. Satwa Cetacea meliputi semua jenis paus, lumba-lumba, pesut, dan porpois.
Untuk membedakan jenisnya, paus diidentifikasikan dalam dua kelompok besar yaitu paus bergigi (Odontoceti) dan paus balin (Mysticeti) yang tak bergigi.
Paus dapat ditemukan di seluruh lautan utama di dunia, dari Samudra Arktik dan Antartika sampai ke wilayah perairan tropis dalam dan sekitar pusat khatulistiwa.
Raksasa laut ini memang begitu istimewa. Dalam rangka memperingati Hari Paus Sedunia yang jatuh pada 20 Februari, GNFI telah merangkum berbagai fakta mengenai paus yang penting dan menarik untuk diketahui.
Paus Bukan Ikan
Masih banyak orang salah kaprah terhadap paus yang diyakini sebagai ikan. Paus bukan ikan tapi mamalia. Hal ini bisa dibuktikan dari karakteristiknya sebagai mamalia yaitu berdarah panas, melahirkan dan menyusui anaknya, menghirup oksigen, bertulang keras, dan berambut meski sedikit.
Paus bukan ikan karena tidak bertelur dan, tidak bernapas menggunakan insang. Paus mengandung 9-15 bulan, melahirkan, dan betinanya menghasilkan kelenjar susu untuk sang bayi. Paus juga bernapas dengan paru-paru. Ibu paus menyusui bayinya bisa langsung dari puting susu atau dengan cara menyemprotkan susu ke mulut bayi.
Susu paus memiliki konsentrasi lemak 35-50 persen sehingga teksturnya kental seperti pasta gigi. Berbeda dengan paus, hiu adalah ikan. Hiu bertelur, tulangnya ringan dan fleksibel, bernapas dengan insang, dan tidak menyusui anaknya. Selain paus, mamalia laut lainnya adalah anjing laut, singa laut, dugong, berang-berang laut, dan bahkan beruang kutub.
Spesies Paus yang ada di Perairan Dunia
Mengutip laman uk.whales.org, saat ini diketahui ada 90 spesies paus yang terdiri dari 15 paus balin, 3 paus sperma, 23 paus berparuh, 38 lumba-lumba, 2 monodontidae (narwhal dan beluga), 38 lumba-lumba samudera, 4 lumba-lumba sungai, dan 7 porpoise.
Paus balin memiliki tulang penyaring yang dapat menyaring makanan dari air. Jenis paus balin misalnya paus biru, paus sirip, paus sei, paus bungkuk, paus omura, paus abu-abu, paus minke, paus kepala busur, dan paus kanan. Sedangkan dalam kelompok paus bergigi antara lain paus sperma, paus kerdil, beluga, dan paus orca.
Umumnya paus balin memakan plankton, krill atau udang kecil, dan berbagai ikan-ikan kecil. Sedangkan paus bergigi lebih suka makan ikan yang lebih besar, gurita, dan cumi-cumi.
Berapa banyak paus makan? Sebagai contoh, seekor paus biru bisa makan 3.500 kilogram krill per hari dan paus biru yang masih muda dapat mengonsumsi 400-500 liter susu dari induknya setiap hari.
Keberadaan Paus di Indonesia
Wilayah perairan Indonesia merupakan tempat hidup serta jalur migrasi 34 spesies Cetacea. Lumba-lumba bungkuk dan pesut sering ditemukan di pesisir, sedangkan paus sperma dan paus sirip pendek tinggal dan mencari makan di perairan yang lebih dalam.
Pada tahun 2020, paus orca yang dikenal sebagai paus pembunuh, pernah terlihat di perairan Anambas, Kepulauan Riau. Masih lada tahun yang sama, paus orca juga muncul di pesisir Pantai Desa Wureh di Flores Timur, perairan Biak Numfor di Provinsi Papua pada dan perairan Inobonto, Sulawesi Utara.
Kabupaten Lembata di Flores Timur, Taman Nasional Wakatobi di Sulawei Tenggara, dan Raja Ampat di Papua merupakan tempat-tempat di mana Anda bisa bertemu paus pada waktu-waktu tertentu.
Paus biru menjadi hewan terbesar yang pernah ada di bumi
Paus sperma kerdil menjadi jenis paus terkecil dan ukurannya lebih kecil dari lumba-lumba. Sedangkan paus biru merupakan hewan terbesar yang pernah hidup di bumi. Sebagian besar paus biru memiliki panjang antara 21-27 meter dengan berat antara 100-200 ton. Untuk perbandingan, rata-rata bobot gajah Afrika adalah 7 ton, jika seekor paus biru memiliki berat 150 ton, berarti beratnya sama dengan sekumpulan 21 ekor gajah.
Ekor paus biru biasanya selebar 7,5 meter dan bobot lidahnya saja mencapai 3,6 ton. Hati paus biru digambarkan seukuran mobil sedang kecil dengan bobot 590 kilogram dan ketika baru lahir, beratnya sudah mencapai 7 ton.
Peran paus dalam melawan perubahan iklim
Sebagai makhluk terbesar yang ada di bumi, paus punya peran penting dalam menyimpan karbon karena tubuhnya yang penih lemak dan protein. Saat paus mati dan tenggelam ke dasar laut, tubuhnya menyimpan karbon yang tidak kembali dari atmosfer selama ratusan bahkan ribuan tahun. Keberadaan paus juga turut membantu melawan perubahan iklim di bumi dan pemanasan global.
Paus membantu penyediaan oksigen hingga 50 persen di bumi dengan cara memberi nutrisi pada fitoplankton yang dapat memproduksi makanannya sendiri. Untuk bisa berfotosintesis, fitoplankton membutuhkan karbon dioksida, dan nutrisi lainnya. Paus memenuhi kebutuhan tersebut kepada fitoplankton lewat kotorannya yang mengandung zat besi, fosfor, dan nitrogen yang terus ia edarkan selama bermigrasi.
Sayangnya kehidupan hewan laut ini juga mendapatkan ancaman dari kegiatan semacam perburuan, terjerat jaring nelayan, terlilit tali dari alat tangkap, penurunan kualitas air karena sedimentasi dan pencemaran, serta terganggu lalu lintas kapal.
Muntah paus berharga miliaran
Muntah paus atau ambergris merupakan emas mengambang yang langka dan berharga. Ambergris berasal dari paus sperma, tetapi tidak bisa didapatkan dari paus hidup. Jadi harta karun ini baru bisa didapatkan dari paus yang sudah mati dan terdampar dengan jumlah yang hanya lima persen dari bangkainya. Muntahan paus ini dapat menghasilkan aroma untuk dijadikan parfum. Baunya digambarkan manis, musky, dan memiliki aroma earthy.
Harganya pun tak main-main. Salah satu penjualan ambergris termahal adalah Rp43 miliar untuk 80 kilogram. Muntahan paus tersebut ditemukan oleh tiga nelayan di Oman yang menemukan ambergris di lepas pantai Qurayat di timur laut Oman tahun 2016. Muntahan paus ini sungguh berharga karena kelangkaannya.
Nyanyian paus
Paus juga terkenal karena nyanyiannya di lautan. Ia menghasilkan suara bervariasi yang digunakan untuk berkomunikasi. Penglihatan di laut kurang efektif karena cahaya dari samudera maka paus menggunakan vokalisasi sebagai bentuk komunikasi.
Istilah nyanyian paus biasa digunakan untuk mendeskripsikan pola suara teratur dan dapat diprediksi pada beberapa spesies paus. Kemungkinan mereka bernyanyi untuk menunjukkan kejantanan kepada betina. Paus juga menggunakan suara untuk mengkomunikasikan identitas kepada paus lainnya.
Meski disebut nyanyian, ini mungkin bukan sesuatu yang nyaman didengar manusia. Paus merupakan hewan dengan suara keras dan dapat menghasilkan suara lebih dari 188 desibel. Sebagai perbandingan, mesin jet menghasilkan
Raksasa lembut ini adalah hewan paling keras kedua di bumi. Mereka dapat menghasilkan suara yang lebih dari 188 desibel.Sebagai perbandingan, mesin jet hanya menghasilkan suara hingga 150 desibel. Vokalisasi paus dapat terdengar hingga ratusan kilometer dan paus sperma ternyata menghasilkan suara lebih dari 230 desibel. Cukup keras untuk membuat mangsa terkejut dan bahkan bisa tidak sengaja melumpuhkan tangan penyelam selama beberapa jam. [GNFI]