Saturday, April 27, 2024

Hari Ini BEM Se-Aceh Siap Kepung Gedung DPRA

Nukilan.id – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Se- Aceh akan mengepung Gedung DPR Aceh dalam rangka melakukan aksi massal di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Senin (11/4/2022) pukul 14.00 WIB.

Aksi tersebut membawa beberapa tuntutan mulai dari kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), Pajak Pertambahan Nilai (PPn) 11%, hingga masalah kelangkaan bahan pokok dan sejumlah tuntutan lainnya.

“Kita dari BEM Se-Aceh akan mengelar aksi besar-besaran di depan kantor DPRA,” tegas Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Mahmudin kepada Nukilan di Banda Aceh.

Menurutnya, kenaikan harga BBM ini tidak terlepas dari kolerasi dan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang sudah terserap untuk pembangunan Ibu kota Negara (IKN) baru.

Kemudian, lanjutnya, jika melihat dari perjanjian awal bahwa pembangunan IKN baru boleh disahkan atau direalisasikan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI). Tapi jelas perjanjiannya ini tanpa memakan anggaran sedikitpun dari APBN.

“Namun selaras perjalan waktu dana APBN terserap sekitar 19% atau sekitar 400 T lebih untuk pembangunan pembangunan IKN baru ini,” ungkap Mahmudin.

Sehingga, dia menilai bahwa terjadinya kenaikan BBM, PPn 11% dan kelangkaan bahan pokok ini jelas untuk menutupi APBN yang sudah terserap tersebut.

“Tapi hari ini Negara beralasan, bahwa kenaikan BBM, pajak, dan bahan pokok ini akibat terjadinya peperangan antara Rusia dan Ukraina,” ujar Mahmudin.

Selain menuntut kenaikan BBM, PPn 11% dan bahan pokok, BEM Se-Aceh juga menuntut DPRA untuk menolak jabatan Presiden 3 periode.

“Namun, masalah jabatan Presiden 3 periode ini akan kita kaji kembali, karena fokus kita yaitu menuntut hak yang pro terhadap rakyat agar masyarakat lebih sejahtera,” pungkas Mahmudin.

Terakhir, Mahmudin mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut serta dalam aksi tersebut. Pihaknya tidak membatasi siapapun dapat ikut serta dala aksi ini. Karena aksi ini atas nama Gerakan Mahasiswa Masyarakat Aceh (GMMA). Namun, tetap dibawah komando BEM Se-Aceh.

Reporter: Hadiansyah

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img