NUKILAN.id | Sigli — Kabar menggembirakan datang dari kebun-kebun pinang di Aceh. Setelah bertahun-tahun terpuruk, harga biji pinang kering kini kembali melonjak, membawa angin segar bagi para petani.
Dalam dua bulan terakhir, harga jual buah pinang yang menjadi bahan baku industri farmasi, kosmetik, makanan, dan pewarna alami ini terus mengalami kenaikan. Kondisi tersebut menjadi titik balik setelah sekitar tujuh tahun terakhir harga pinang anjlok di titik terendah.
Pantauan Media Indonesia di Kabupaten Pidie, Jumat (25/4/2025), harga biji pinang kering mencapai Rp17.000 per kilogram. Angka itu naik drastis dibanding pekan sebelumnya yang masih berada di Rp10.000 per kilogram.
“Kenaikan itu yang kedua kali setelah akhir tahun 2024, berkisar Rp7.000 hingga Rp8.000/kg. Bahkan setahun lalu sempat turun Rp5.000 hingga Rp4.000/kg,” ujar Zakaria, seorang petani pinang di Kecamatan Geulumpang Tiga, Kabupaten Pidie.
Tak hanya di Pidie, petani di berbagai kawasan Aceh turut merasakan dampak positif dari kenaikan harga ini. Muhammad Nasir, tokoh adat tani di Kecamatan Padang Tiji, menyebut para petani kini semakin bersemangat mengurus kebun mereka.
“Petani pinang di kawasan setempat menyambut gembira dengan harga hasil panen yang semakin membaik. Karena itu mereka bertambah rajin membersihkan kebun pinang,” katanya.
Nasir berharap tren positif ini dapat bertahan lama. Menurutnya, stabilitas harga pinang yang tinggi akan mendorong lebih banyak warga untuk kembali menanam pohon pinang, sekaligus menjaga keseimbangan harga antara hasil bumi dan barang kebutuhan sehari-hari.
“Apalagi semua barang kini semakin tinggi harganya. Ini dapat menciptakan keseimbangan pasar antara hasil bumi dan harga bahan jadi,” tambah Nasir.
Tak hanya soal harga jual, petani kini juga memperhitungkan biaya pengolahan pinang. Mereka berharap biaya kupas pinang tetap wajar seiring kenaikan harga jual.
“Kalau sebelumnya, banyak biji pinang kita jual, dapat uang hanya sedikit. Tapi kini banyak biji pinang dibawa ke pasar, perolehan uang juga menggembirakan. Kemudian ongkos kupas pinang kering juga sesuai harga jual biji. Jangan lebih mahal ongkos kupas pinang daripada harga biji pinang kering,” ujar Nasir.
Dengan semangat baru ini, kebun-kebun pinang di lereng Gunung Seulawah Agam dan berbagai kawasan lainnya kembali bergeliat. Petani Aceh optimistis, kejayaan pinang akan kembali bersinar.