NUKILAN.id | Banda Aceh – Harga emas di Banda Aceh terus merangkak naik. Pada Kamis (11/9/2025), harga emas mencapai Rp6.080.000 per mayam, belum termasuk ongkos pembuatan yang saat ini sekitar Rp200 ribu.
Kenaikan harga emas tersebut membuat masyarakat lebih banyak melepas emas ketimbang membeli.
Dalam dua pekan terakhir, harga emas tercatat naik sebesar Rp380 ribu per mayam. Daffa, penjual di Toko Emas Italy Banda Aceh, menyebut lonjakan harga ini dipicu oleh kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat yang memangkas suku bunga.
“Kebijakan itu mendorong investor asing memborong emas dalam jumlah besar, sehingga harga di pasar global ikut terdongkrak,” kata Daffa kepada Nukilan.
Daffa mengungkapkan, tingginya harga emas membuat pola transaksi masyarakat berubah. Saat ini, sekitar 90 persen warga memilih menjual emas, sedangkan hanya 10 persen yang melakukan pembelian.
“Kebanyakan menjual karena harga lagi tinggi dan butuh uang. Ada yang hasil penjualannya dipakai untuk membeli kendaraan, ada juga yang dijadikan modal usaha,” paparnya.
Tidak hanya emas murni, harga emas Antam juga turut mengalami kenaikan. Saat ini, per gram emas Antam dibanderol Rp2.220.000, naik dari posisi sebelumnya yang berada di level Rp2.150.000.
Meski dinamika politik dalam negeri, seperti demonstrasi dan pergantian menteri, sempat mencuat, Daffa menilai faktor tersebut tidak berdampak langsung pada harga emas. Namun, ia mengingatkan pergantian pejabat bisa berpengaruh terhadap nilai tukar rupiah.
“Peluang harga emas untuk turun kecil, hanya sekitar 20 persen. Sebaliknya, kemungkinan naik masih mencapai 80 persen,” tambahnya.
Reporter: Rezi






