Gusmawi Mustafa Ajak Masyarakat Bersinergi Perangi Kekerasan Perempuan dan Anak

Share

NUKILAN.ID | TAPAKTUAN — Polres Aceh Selatan berhasil meringkus seorang pria pada Senin malam (2/6/2025) yang diduga melakukan rudapaksa terhadap anak kandungnya hingga mengakibatkan korban hamil. Kasus yang menyayat hati ini memicu perhatian serius dari berbagai kalangan, terutama aktivis perlindungan perempuan dan anak.

Gusmawi Mustafa, Koordinator Wilayah Barat Yayasan P2TP2A Rumoh Putroe Aceh, memberikan apresiasi tinggi kepada masyarakat yang berani melaporkan kasus tersebut ke pihak berwajib. Menurutnya, keberanian masyarakat melapor menjadi indikator meningkatnya kesadaran kolektif akan pentingnya perlindungan terhadap kelompok rentan, khususnya perempuan dan anak.

“Ini adalah bukti bahwa kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap perlindungan anak dan perempuan mulai tumbuh dan menjadi kekuatan bersama dalam melawan segala bentuk kekerasan,” kata Gusmawi dalam keterangannya yang diterima Nukilan.id melalui WhastsApp pada Selasa (3/6/2025).

Gusmawi menegaskan bahwa peran serta aktif masyarakat sangat vital dalam mencegah terulangnya kasus serupa. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersinergi dan berperan aktif sebagai benteng pertama pencegahan kekerasan.

“Kepada seluruh elemen masyarakat, kami mengajak untuk terus bersinergi dan peduli, agar ke depan tidak ada lagi kasus serupa terjadi. Pencegahan dimulai dari lingkungan terkecil keluarga, tetangga, dan komunitas,” jelasnya.

Kasus ini sekaligus menjadi momen penting untuk mengingatkan keberadaan layanan pengaduan publik yang efektif sebagai sarana cepat melaporkan kekerasan. Gusmawi menyoroti layanan Call Center Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak (KTPA) Kabupaten Aceh Selatan yang baru saja diluncurkan beberapa hari lalu sebagai terobosan strategis.

“Sebagaimana telah kami sampaikan sebelumnya, layanan Call Center KTPA Aceh Selatan di nomor 0821-8983-5871 kini tersedia sebagai saluran aman dan rahasia bagi siapa pun yang ingin melaporkan atau berkonsultasi terkait kekerasan terhadap perempuan dan anak,” katanya.

Ia menambahkan bahwa hadirnya layanan ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah daerah bersama lembaga perlindungan dalam memberikan akses cepat dan mudah kepada korban maupun masyarakat yang peduli.

“Ini adalah langkah strategis dan bukti komitmen pemerintah daerah bersama lembaga-lembaga perlindungan untuk hadir lebih dekat, cepat, dan berpihak kepada korban.”

Dengan harapan yang tinggi, Gusmawi meyakini layanan tersebut akan menjadi penguat transformasi menuju Aceh Selatan yang lebih ramah, adil, dan aman bagi perempuan dan anak-anak.

“Harapan kita bersama, layanan ini akan menjadi penguat transformasi menuju Aceh Selatan yang lebih ramah, adil, dan aman bagi perempuan dan anak-anak.”

Kasus ini tidak hanya menjadi peringatan bagi seluruh lapisan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, tetapi juga menegaskan pentingnya sinergi antara masyarakat, lembaga perlindungan, dan pemerintah dalam menjaga keselamatan anak dan perempuan dari berbagai bentuk kekerasan. (XRQ)

Reporter: Akil

spot_img

Read more

Local News