Nukilan.id – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mendorong para pelaku usaha kecil dan menengah di bidang Ekonomi Kreatif (Ekraf) untuk menjadi ujung tombak dalam sosialisasi program Kabupaten Kota (Kata) Kreatif Indonesia yang telah diluncurkan sejak Januari lalu.
Hal itu disampaikan Sandiaga merespons antusiasme masyarakat menyambut kegiatan Kelana Ramadan yang diadakan oleh Direktorat Infrastruktur Ekonomi Kreatif pada Kedeputian Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) di Banda Aceh pada Sabtu (9/4).
Sandiaga berharap, program Kata dapat menonjolkan ciri khas atau memiliki kesepakatan subsektor unggulan di 514 kabupaten dan kota. Sehingga, subsektor unggulan tersebut bisa menjadi peluang penggerak ekonomi rakyat.
“Program Kata ini diharapkan menjadi lokomotif kebangkitan ekonomi kita dan mampu membuka peluang usaha serta lapangan kerja di daerah-daerah,” kata Sandiaga seperti dilansir cnnindonesia, Kamis (14/4/2022).
Menurut dia, respons terhadap Kelana Ramadan tersebut menunjukkan bahwa kegiatan tersebut tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu. Dengan kata lain, semakin membuka peluang membangkitkan ekonomi nasional.
Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif, Hariyanto menyatakan hal serupa. Dia mengatakan, Kelana Ramadan merupakan bagian dari strategi program pengembangan Kata Kreatif Indonesia. Diikuti oleh pelaku ekraf dari Aceh Besar, Bener Meriah, dan daerah sekitar, para entrepreneur yang hadir dimasukkan dalam database para pelaku usaha kecil menengah. Ke depannya, mereka akan menjadi bagian konten website katakreatif.kemenparekraf.go.id.
“Kami memandang peran teman-teman semua itu penting. Para pelaku usaha ekonomi kreatif ini berada dalam jajaran garda terdepan dalam pengembangan ekonomi kreatif,” ujar Hariyanto.
Hariyanto menambahkan, Kelana Ramadan merupakan cikal bakal yang akan dikembangkan menjadi kegiatan tahunan. Dia menyebut langkah tersebut sebagai wujud kepedulian dan keberpihakan pemerintah terhadap pelaku ekraf, termasuk secara individu.
Salah seorang peserta kegiatan, Rezka Kenara Bintang Putra yang berprofesi sebagai pengusaha sirup menyampaikan apresiasi atas Kelana Ramadan.
“Menurut saya kegiatan kelana Ramadan ini bagus, ya. Pertama bagus karena kita bisa mengetahui program-program Kemenparekraf. Selain itu, bagus karena kita juga menjadi tahu bahwa ada pengusaha macam-macam di Aceh. Ada jenis usaha apa saja sih, yang ada di Aceh,” kata Ken, demikian sapaan pria asal Aceh Tengah itu.
Ken berharap, kegiatan Kelana Ramadhan dapat lebih diekspansi, agar sosialisasi program Kata Kreatif Indonesia berjalan optimal. Senada, Wahdini yang seorang perajin Kerawang Gayo dari Bener Meriah juga mengakui bahwa Kelana Ramadhan bermanfaat bagi para pengusaha ekonomi kecil menengah sektor ekraf.
“Sebagai generasi muda, saya ingin meneruskan adat istiadat budaya dengan mengenalkan kerajinan Kerawang Gayo ke kota lain, bahkan hingga pasar nasional. Produk Kerawang Gayo yang saya kelola ini adalah produk rumahan. Saya juga membuat beberapa produk aksesori seperti gelang, masker, syal, baju, dan sebagainya,” kata Wahdini.
Di masa mendatang, Wahdini ingin agar Kelana Ramadhan memiliki sistem berkelanjutan yang jelas, sehingga ada pendampingan bagi pelaku usaha bisnis ekonomi kreatif kecil menengah seperti dirinya.
“Saya bangga bisa bergabung dengan pengusaha-pengusaha lain dengan ikutan acara Kelana Ramadhan ini. Melihat mereka memiliki inovasi lebih dari saya membuat saya terpacu dan ingin mencoba menerapkannya ke bisnis saya,” ujarnya. [Wanda]