NUKILAN.id | Idi Rayeuk – Seekor gajah liar betina berusia sekitar 6,5 tahun ditemukan dalam kondisi kurus dan lemas di Desa Seunebok Bayu, Kecamatan Indra Makmu, Aceh Timur. Satwa dilindungi itu diketahui mengalami sakit pada bagian mulut sehingga membutuhkan penanganan medis.
Laporan pertama kali diterima oleh aparat Muspika setempat pada Senin (20/1/2025), sekitar pukul 10.00 WIB. Warga Desa Seunebok Bayu melaporkan keberadaan gajah tersebut di Dusun Olindo. Namun, ketika tim gabungan dari Muspika dan Polsek Indra Makmu turun ke lokasi, satwa itu sudah tidak terlihat.
“Awalnya kita hanya menemukan jejak kaki gajah dan diduga saat itu gajah tersebut sudah menjauh dari lokasi,” ujar Kapolsek Indra Makmu, Iptu Muhammad Alfata, Kamis (23/1).
Tim kemudian melakukan pencarian lanjutan pada Selasa (21/1). Dengan bantuan Forum Konservasi Leuser (FKL), keberadaan gajah akhirnya terpantau dari kejauhan. Tim medis dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh langsung diterjunkan untuk memberikan pengobatan pada Rabu (22/1).
Proses penanganan dimulai dengan menembakkan obat bius menggunakan senapan angin khusus untuk membuat satwa tersebut tidak bergerak. Setelah itu, tim medis mendekat untuk memberikan infus dan obat cairan guna memulihkan kondisinya.
“Tim medis kemudian langsung melakukan tindakan yaitu dengan melakukan infus dan memberikan obat cairan ke dalam infus tersebut,” jelas Alfata.
Menurut Alfata, kondisi gajah saat ditemukan cukup memprihatinkan. Selain terlihat kurus dan lemas, kulitnya juga tampak keriput. Setelah mendapatkan perawatan, satwa itu kembali disuntik agar sadar sebelum dilepas ke habitat alaminya.
“Setelah diberikan pengobatan oleh medis, lalu gajah tersebut disuntik kembali supaya sadar dan selanjutnya gajah tersebut kembali ke habitatnya,” pungkas Alfata.
Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya upaya pelestarian satwa liar, terutama yang dilindungi seperti gajah Sumatra. Dukungan dari masyarakat dan pihak terkait sangat diperlukan untuk menjaga kelangsungan hidup satwa-satwa ini di alam.
Editor: Akil