Nukilan.id – Front Pemuda Aceh Tamiang menggelar konferensi pers terkait sistim kinerja Gubernur Aceh, Nova Iriansyah dan Sekda Aceh, Taqwallah di Halaman Stadion Kabupaten Aceh Tamiang yang dijuluki Bumi Muda Sedia, pada Kamis (5/8/2021) sore.
Dalam Konferensi Pers tersebut, anggota Front Pemuda Aceh Tamiang, Habibi membacakan teks tuntutan Front Pemuda Tamiang. Menurutnya, banyak kejangalan anggaran yang dilakukan selama kepemimpinan Nova Iriansyah sebagai Gebernur Aceh, khususnya di tahun anggaran 2020.
Hal ini berdasarkan beberapa temuan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia Perwakilan Aceh dan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan keuangan pemerintah Daerah (LKPD) tahun 2020.
“BPK perwakilan Aceh mencatat 245 Temuan Pada setiap Satuan Kerja Pemerintah Aceh (SKPA) yang mengalami kerugian Negara hingga ratusan miliar rupiah,” ujarnya.
Oleh karena itu, Front Pemuda Tamiang meminta Gubernur Aceh Nova Iriansyah untuk segera mundur dari jabatan gubernur Aceh, dengan alasan gagal dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
Mereka juga mendesak Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) untuk menolak Laporan Keterangan Pertangungjawaban (LKPJ) Gubernur Aceh tahun anggaran 2020 secara tegas dan tanpa kompromi.
“Kita meminta dengan segera agar menggantikan Sekda Aceh, karena dianggap tidak mampu menjalankan fungsinya sebagai Sekda daerah provinsi Aceh,” sambung Habibi.
Selain itu, kata Habibi, Front Pemuda Tamiang juga meminta DPRA untuk memanfaatkan segala fungsi dan hak yang melekat pada lembaga legislatif terhadap Gubernur Aceh, Nova Iriansyah.
“Demikian pernyataan sikap dari kami, ini adalah bentuk aspirasi Pemuda Tamiang,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Front Pemuda Tamiang, Fiqram waktu menegaskan bahwa, bila tuntutan ini tidak berhasil Front Pemuda Kabupaten/Kota akan mendatangi kantor DPRA.
“Kita minta DPRA menjalankan fungsinya dengan baik,” jelasnya saat dikonfirmasi Nukilan. Id disela konferensi Pers tersebut.[]
Reporter: Poris