NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Direktur Forum Pemerhati Investasi Aceh (Forbina), Muhammad Nur, menegaskan perlunya langkah konkret dalam pembangunan ekonomi dan investasi di Aceh.
Hal itu ia sampaikan dalam dialog bersama RRI Banda Aceh, pada Selasa (15/7/2025) lalu. Ia menilai selama ini yang dilakukan pemerintah masih sebatas seremoni tanpa dampak nyata bagi masyarakat.
“Saya bangga dengan semua rencana yang telah dipaparkan, tapi hingga kini belum satu pun terealisasi secara nyata di Aceh,” ujarnya dikutip dari RRI.
Muhammad Nur menyoroti belum hadirnya perusahaan besar di Aceh serta lemahnya aktivitas pelayaran. Ia mengingatkan bahwa dulunya kapal dari Aceh bahkan sempat berlayar hingga ke Jakarta, namun kini geliat itu nyaris hilang.
Salah satu contoh yang disorotnya adalah pelabuhan Calang, yang awalnya diharapkan menjadi pusat ekspor Crude Palm Oil (CPO) ke India. Namun, pelabuhan itu kini justru berubah fungsi menjadi tempat wisata.
“Aceh bukan butuh seremoni. Masyarakat sudah jenuh. Yang dibutuhkan sekarang adalah aksi nyata,” katanya tegas.
Ia mendorong pemerintah pusat menunjukkan komitmen penuh dalam membantu pembangunan Aceh. Salah satu langkah penting menurutnya adalah memastikan Kawasan Perdagangan Bebas Sabang berjalan sesuai tujuan awal sebagai gerbang ekonomi Aceh ke dunia internasional.
Selain itu, ia juga menilai pengalokasian anggaran selama ini kurang tepat sasaran. Ia menyinggung mahalnya biaya perawatan pelabuhan dan kapal yang menurutnya bisa dialihkan ke sektor produktif seperti pertanian dan perikanan.
“Bayangkan jika anggaran perawatan kapal yang miliaran rupiah itu dialihkan ke sektor pertanian atau nelayan. Berapa juta ton hasil panen dan ikan berkualitas yang bisa dihasilkan?” tukasnya.
Muhammad Nur turut menekankan pentingnya dukungan terhadap legalitas produk ekspor masyarakat. Ia berharap pemerintah menyederhanakan proses perizinan dan memfasilitasi kebutuhan administrasi ekspor.
“Jangan setengah-setengah. Kalau mau bantu, bantu sampai tuntas,” ujarnya.
Ia menutup pernyataannya dengan ajakan agar pembangunan ekonomi berpihak pada akar rumput.
“Negara ini tidak dibangun dari hal besar, tapi dari tangan petani dan nelayan. Jika ingin membangun, bangunlah yang sempurna,” pungkasnya.
Editor: Akil