NUKILAN.id | Banda Aceh – Bank Indonesia (BI) Aceh membuka Festival Meukat Halal dengan tema “Mendorong UMKM Green dan Bersertifikat (Meukat) Halal dalam rangka Mendorong Halal Value Chain di Provinsi Aceh”. Kegiatan ini berlangsung di Ballroom Hotel Ayani, Banda Aceh, pada Rabu (6/3/2024).
Kegiatan ini merupakan bagian dari Road to Festival Ekonomi Syariah Sumatera 2024 dan puncaknya di Indonesia Sharia Economy Festival (ISEF).
“Festival Meukat Halal ini bertujuan untuk mendorong akselerasi sertifikasi halal bagi UMKM. Hal ini penting untuk membangun Halal Value Chain (HVC) di Aceh, sebagai daerah yang telah menerapkan syariat Islam,” ujar Rony Widijarto, Kepala Perwakilan BI Aceh kepada Nukilan.Â
Kegiatan ini diikuti oleh 150 pelaku UMKM dan 50 Pendamping Produk Halal (PPH). Selain sosialisasi dan pendampingan sertifikasi halal, juga diadakan pelatihan bagi PPH.
“Sertifikasi halal bukan hanya penting bagi pelaku usaha, tetapi juga untuk memberi kenyamanan bagi masyarakat sebagai konsumen,” kata Rony.
Selain itu, kata Rony, pihaknya juga mendorong digitalisasi bagi pelaku usaha dan masyarakat. Hal ini untuk memudahkan transaksi dan meningkatkan keamanan.
“Digitalisasi juga memudahkan masyarakat untuk mengamalkan Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf (ZISWAF),” kata Rony.
Dalam kegiatan ini, BI bersama Kantor Wilayah Kementerian Agama dan Dinas Pendidikan juga mengesahkan Integrasi Literasi Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah dalam kurikulum pendidikan SD dan MI, SMP dan Tsanawiyah, serta SMA dan MI.
“Kurikulum ini bertujuan untuk mensosialisasikan pemahaman Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah kepada siswa-siswi Pendidikan Dasar,” kata Rony.
Pada tahun 2023, Provinsi Aceh berhasil menjadi Juara I Nasyid atas nama Azira Voice dan Juara I Pesantren Unggulan yakni Muamalat Solidarity Boarding School (MSBS) Jantho, Aceh Besar. Perhelatan Fesyar tahun 2023 lalu berhasil meraup total transaksi sebesar Rp1,02 Miliar, dengan perputaran ekonomi di Kota Banda Aceh lebih dari Rp2 Miliar.
Reporter: Rezi