Fenomena Kumpul Kebo Kian Marak, Ustaz Miswal Ungkap Faktor Penyebabnya

Share

NUKILAN.id | Banda Aceh – Fenomena kumpul kebo atau tinggal bersama tanpa ikatan pernikahan semakin marak di kalangan generasi muda. Hal ini menjadi perhatian serius bagi banyak pihak, termasuk para pemuka agama. Dalam wawancara dengan Nukilan.id, Ustaz Miswal Saragih mengungkapkan sejumlah faktor yang menyebabkan pergeseran pandangan anak muda terhadap pernikahan.

Salah satu faktor utama yang disorotinya adalah pengaruh media dan budaya Barat. Ia menilai bahwa paparan media sosial membentuk pola pikir anak muda sehingga menganggap hidup bersama tanpa menikah sebagai sesuatu yang wajar.

“Di antaranya itu pengaruh media dan budaya Barat, media sosial, yang di mana seolah-olah kumpul kebo ini adalah sesuatu yang normal,” katanya kepada Nukilan.id pada Selasa (4/2/2025).

Selain itu, Ustaz Miswal juga menyoroti berkembangnya pemikiran liberal yang semakin mengakar di masyarakat. Menurutnya, paham ini menempatkan kebebasan individu di atas aturan agama dan norma sosial, sehingga banyak anak muda merasa tidak perlu terikat dalam ikatan pernikahan.

“Kemudian, pemikiran-pemikiran liberal yang menganggap kebebasan itu lebih penting daripada aturan agama dan norma sosial,” lanjutnya.

Faktor ekonomi juga menjadi salah satu penyebab fenomena ini semakin berkembang. Biaya pernikahan yang terus meningkat kerap menjadi hambatan bagi pasangan muda yang ingin menikah. Tidak sedikit dari mereka akhirnya memilih untuk hidup bersama tanpa ikatan resmi sebagai alternatif menghindari beban finansial yang besar.

“Selanjutnya faktor pernikahan yang tinggi, ini juga berpengaruh. Jadi ada anak muda itu merasa berat dan terbebani dengan tuntutan biaya pernikahan yang besar sehingga mereka memilih untuk tinggal bersama tanpa nikah,” jelasnya.

Menurutnya, kurangnya pendidikan agama juga menjadi faktor utama maraknya fenomena ini. Minimnya pemahaman tentang hukum Islam terkait pernikahan dan bahaya zina membuat sebagian anak muda menganggap hidup bersama tanpa menikah sebagai pilihan yang sah-sah saja.

“Faktor lainnya adalah kurangnya pendidikan agama, ini yang paling menonjol. Minimnya pemahaman akan hukum-hukum Islam terkait pernikahan dan bahaya zina,” tegasnya.

Tak hanya itu, ketakutan terhadap komitmen juga menjadi alasan mengapa sebagian anak muda enggan menikah. Mereka menganggap pernikahan sebagai sesuatu yang membatasi kebebasan pribadi, sehingga memilih menjalin hubungan tanpa ikatan resmi.

“Terakhir takut komitmen, jadi beberapa orang itu menganggap bahwa pernikahan itu sesuatu yang membatasi kebebasan mereka,” pungkasnya.

Fenomena kumpul kebo menjadi tantangan bagi masyarakat dan pemuka agama dalam memberikan pemahaman yang lebih baik tentang nilai-nilai pernikahan. Ustaz Miswal menekankan pentingnya pendidikan agama sejak dini agar anak muda tidak terjebak dalam gaya hidup yang bertentangan dengan norma agama dan budaya. (XRQ)

Reporter: Akil

spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News