NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Pemerintah Provinsi Aceh dalam waktu dekat akan membangun fasilitas tambang dan smelter sebagai bagian dari upaya mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Rencana tersebut terungkap setelah Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, menghadiri penandatanganan kerja sama antara PT Prima Copper Indonesia (PCI) dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Tiongkok, MCC15, di Banten pada Jumat (12/9/2025).
PT PCI merupakan perusahaan manufaktur sekaligus eksportir kuningan terbesar di Indonesia. Produk utamanya berupa Brass Wires (kawat kuningan) dan Brass Rods (batang kuningan) telah diekspor ke sejumlah negara Asia Tenggara, seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand, bahkan hingga ke Portugal dan Amerika Serikat.
Sementara itu, PT MCC15 Engineering dan Construction adalah BUMN Tiongkok yang bergerak di bidang peleburan tembaga kelas dunia. Sejak 2016, MCC15 telah mengeksekusi enam proyek di Indonesia, mulai dari Sumatra Selatan, Sumbawa Barat, Sulawesi Tengah, hingga Halmahera. Perusahaan ini dikenal dengan fokus pada industri ramah lingkungan, hemat energi, dan rendah karbon.
Kedua perusahaan tersebut akan berkolaborasi dalam pembangunan fasilitas tambang sekaligus smelter di Aceh. Langkah ini diharapkan dapat membuka peluang besar bagi sektor pertambangan Aceh sekaligus menarik lebih banyak investasi.
Gubernur Aceh Muzakir Manaf menyatakan dukungannya terhadap kerja sama tersebut.
“Mudah-mudahan kerja sama ini berjalan lancar dan dapat terealisasi sebagaimana yang diinginkan sesuai dengan perjanjian yang sudah disepakati bersama,” ujar Mualem, sapaan akrabnya, Senin (15/9/2025).
Aceh sendiri dikenal memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Berdasarkan data Pusat Data dan Informasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), terdapat 39 jenis komoditas mineral dan batu bara di provinsi ini. Selain emas, perak, tembaga, dan nikel, Aceh juga memiliki potensi mineral bukan logam dan batuan, seperti granit, marmer, gamping, hingga pasir kuarsa atau pasir silika yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku industri kaca dan keramik.
Meski demikian, hingga kini lokasi pembangunan serta nilai investasi untuk proyek tambang dan smelter tersebut belum dipublikasikan. Namun, kerja sama ini diyakini akan memberi dampak signifikan terhadap perekonomian Aceh ke depan.
Editor: Akil