NUKILAN.ID | JAKARTA — Pembentukan Kementerian Haji dan Umrah yang baru saja dilantik Presiden Prabowo Subianto menuai sorotan publik. Kritik muncul lantaran kementerian ini dinilai hanya mengurusi satu agama, yakni Islam.
Amatan Nukilan.id, perbincangan soal kementerian baru itu bermula dari unggahan pegiat media sosial, Heru Prasetia, di platform X.
“Kok bisa ya bikin kementerian yang cuma ngurusi salah satu saja dari perkara satu agama?” tulis Heru, Selasa (9/9/2025).
Unggahan itu mendapat respons dari mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Ia menuliskan singkat, “Naaah….”
Percakapan berlanjut ketika penulis Pungkas Nurrohman ikut menanggapi. Ia mempertanyakan apakah urusan haji memang begitu rumit hingga perlu kementerian tersendiri.
“Apa seruwet itu ngurusi haji pak? Kok sampek acara sebulan harus disiapkan satu kementerian yang kerja setahun penuh,” tulis Pungkas.
Lukman kembali menjawab dengan singkat, “Duuuh….”
Sebelumnya, Menteri Haji dan Umrah, Mochamad Irfan Yusuf (Gus Irfan), usai dilantik di Istana Negara menyampaikan pesan Presiden Prabowo agar pelayanan kepada jemaah haji menjadi prioritas utama.
“Apa pun yang perlu dilakukan, lakukan untuk jamaah,” ujar Presiden sebagaimana disampaikan Menteri.
Menteri menambahkan, tugas yang diemban tidaklah ringan. Ia mengaku selama sepuluh bulan terakhir menyaksikan langsung beratnya medan penyelenggaraan haji, baik di Indonesia maupun di Arab Saudi.
Salah satu fokus utama kementerian baru ini adalah menekan biaya haji agar lebih terjangkau bagi masyarakat. (XRQ)
Reporter: Akil