Nukilan.id – Direktorat Jenderal (Ditjen) Politik dan Pemerintahan Umum (Pol & PUM) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar “Virtual Job Fair 2021 oleh MyEdusolve: Dalam Rangka Mendukung Pemulihan Ekonomi di Tengah Pandemi Covid-19”.
Acara yang diselenggarakan secara tatap maya pada Jumat (8/10/2021) ini menghadirkan dua narasumber: Stephanie Seputra (COO MyEdusolve) dan Obert Hoseanto (Microsoft Indonesia Learning and Skills Specialist).
Direktur Jenderal (Dirjen) Pol & PUM Kemendagri Bahtiar dalam sambutannya menyampaikan, agenda tersebut diharapkan dapat memberi inspirasi dan peluang ketenagakerjaan di tengah pandemi.
Pameran kerja yang dilakukan secara virtual menjadi inovasi yang bagus bagi pemerintah maupun pihak swasta. Diketahui, MyEduSolve merupakan perusahaan edutech yang berfokus pada peningkatan kualitas tenaga kerja dan memberi peluang kerja di dunia internasional dengan adanya sertifikasi-sertifikasi.
“Swasta inilah yang menciptakan lapangan kerja. Tugas kita adalah pemerintah (pusat) dan pemerintah daerah akan memberi dukungan, memberi supporting, karena kawan-kawan swasta ini luar biasa,” katanya.
Lebih lanjut, Bahtiar menjelaskan, dunia kerja telah mengalami perubahan. Informasi menjadi sektor yang meningkat secara pesat pada masa pandemi di samping sektor pertanian, kesehatan, dan pertambangan.
Saat ini seseorang bisa berjejaring kerja dengan dunia internasional, tak terbatas pada teritori negara, daerah, dan provinsi. Ia berharap pada pemerintah daerah untuk segera mengubah dan menangkap peluang tersebut.
“Dunia kerja kita berubah, dulu yang kita pahami, bekerja itu datang berkantor. Kantornya harus besar-besar. Sekarang rupanya dunia kerja tidak (begitu),” tuturnya.
COO MyEdusolve Stephanie Seputra menjelaskan, saat ini kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan masih sulit. Keterampilan para pencari kerja juga harus sesuai dengan standar-standar tertentu. Guna memenuhi kebutuhan tersebut MyEduSolve memberikan sertifikasi-sertifikasi yang diterima secara internasional, meliputi Microsoft Office Specialist, Microsoft Certified Fundamental, dan Microsoft Certified Educator. Untuk jenis pekerjaan yang diakomodir seperti administrasi, akuntansi, penulis, web developer, hingga tenaga pendidik.
“Kita mau jadi semacam ‘makcomblang’-nya lah ya, di antara para orang-orang yang lagi nyari kerja ini dengan industri yang sedang membuka kesempatan dan opportunity yang ada,” kata Stephanie.
Sedangkan, Microsoft Indonesia Learning and Skills Specialist Obert Hoseanto memaparkan, saat ini industri merekrut pekerjanya berdasarkan standar kebutuhan, bukan sekadar ijazah. Apalagi di tengah perkembangan teknologi yang begitu pesat, menurutnya “skill digital citizenship” sangat dibutuhkan.
Keterampilan ini meliputi bagaimana bersikap menjadi warga global, serta bagaimana bersikap di sosial media, serta teknologi virtual. Untuk itu, menurutnya seseorang harus memiliki mindset untuk selalu berkembang dan belajar hal baru, karena teknologinya akan terus berubah.
“Pemerintah sekarang juga tengah mendorong upskilling dan reskilling ya. Terutama sekarang ini semua terakselerasi harus belajar skills baru, dengan apa yang dimiliki dari ijazahnya masing-masing,” tandasnya.