NUKILAN.ID | IDI RAYEUK – Universitas Samudra (Unsam) Langsa terus berinovasi dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Terbaru, kampus negeri yang berada di wilayah timur Aceh itu mulai menerapkan teknologi monitoring digital untuk membantu petani memantau perkembangan tanaman padi dari jarak jauh.
Teknologi tersebut berupa pemasangan kamera CCTV di tower khusus yang dibangun langsung di tengah hamparan sawah Desa Tualang Baru, Kecamatan Manyak Payed, Kabupaten Aceh Tamiang. Program ini mulai dijalankan sejak awal musim tanam kedua atau musim gadu pada 19 Juli 2025.
Ketua Tim Pengabdi Masyarakat dari Unsam, Ahmad Ihsan ST, MT, menjelaskan bahwa kamera tersebut mampu mendeteksi kondisi tanaman secara visual dari kejauhan. Petani tidak lagi harus datang langsung ke sawah untuk memantau kondisi tanaman.
“Petani bisa memantau kondisi tanaman padi dari jarak jauh. Boleh merencanakan waktu panen lebih tepat dan efesien,” tutur Ahmad Ihsan yang dibenarkan oleh anggota tim, Khairul Muttaqin S.ST, MT.
Dengan bantuan teknologi ini, perubahan warna tanaman padi (Oryza sativa L) dapat diamati secara real-time. Informasi dari kamera CCTV ditampilkan dalam bentuk dashboard yang memudahkan petani menganalisis apakah padi sudah siap panen atau masih perlu waktu.
Pendampingan yang diberikan Unsam juga bertujuan untuk mendorong lahirnya pertanian cerdas (smart farming), meningkatkan efisiensi waktu panen, serta memaksimalkan hasil produksi gabah.
Rektor Unsam, Profesor Hamdani, menyatakan bahwa pembangunan sistem informasi digital di area pertanian merupakan bentuk komitmen kampus dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Ia menegaskan, inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja petani dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
“Unsam adalah kampus negeri berada di wilayah timur atau pintu masuk dari Sumatera Utara ke Provinsi Aceh. Karena itu universitas kebanggaan masyarakat Langsa dan sekitarnya itu siap bertandang sebagai kampus berdampak,” ujar Prof Hamdani dikutip dari Media Indonesia.
Menurutnya, Unsam tidak hanya berfokus pada pendidikan, tetapi juga aktif berkontribusi dalam menyelesaikan berbagai persoalan sosial, ekonomi, hingga lingkungan hidup. Ia menekankan bahwa kampus perlu menjadi pusat solusi, mahasiswa sebagai agen perubahan, dan riset sebagai penggerak kebijakan.
“Mendorong mahasiswa dan dosen telibat pada proyek nyata yang memberikan dampak positif. Program pengabdian harus dirancang untuk menghasilkan jangka panjang, bukan hanya sekedar seremonial,” tambahnya.
Dengan pendekatan ini, Unsam berharap dapat menjadi pelopor kampus berdampak yang tidak hanya mencetak lulusan berkualitas, tetapi juga menghadirkan solusi konkret bagi tantangan masyarakat, khususnya dalam sektor pertanian dan ketahanan pangan.
Editor: Akil